EpochTimesId – Kalangan kampus diminta mewaspadai gerakan-gerakan yang mengupayakan penggantian ideologi Pancasila. Himbauan tersebut disampaikan oleh Presiden Republik Indonesia, Ir. H. Joko Widodo, dalam Pertemuan Pimpinan Perguruan Tinggi se-Indonesia di Bali, baru-baru ini.
“Sekarang ini telah terjadi infiltrasi ideologi yang ingin menggantikan Pancasila dan memecah belah kita. Keterbukaan tidak bisa kita hindari sehingga media sosial sangat terbuka bebas untuk infiltrasi yang tidak kita sadari,” jelas Presiden Joko Widodo seperti dikutip dari website resmi Presiden RI, Senin (2/9/2017).
Presiden Jokowi menjelaskan, infiltrasi dilakukan dengan cara-cara lembut dan menggunakan pendekatan terkini. Hingga saat ini, gerakan itu telah membuat banyak orang lupa, bahwa sebenarnya Indonesia telah memiliki ideologi Pancasila yang mempersatukan segenap bangsa.
“Banyak dari kita yang terbuai oleh itu sehingga kita lupa telah memiliki Pancasila. Tadi saya bangga telah dideklarasikan oleh pimpinan perguruan tinggi se-Indonesia yang bertekad untuk mempersatukan kita dalam NKRI, berpegang teguh dalam UUD 1945, dan menjaga Bhinneka Tunggal Ika,” sambung Kepala Negara.
Presiden mengingatkan bahwa perguruan tinggi adalah sumber pengetahuan dan pencerahan. Oleh karenanya, akan sangat berbahaya kalau perguruan tinggi dimanfaatkan oleh segelintir pihak sebagai medan infiltrasi ideologi ini.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun mengajak seluruh pihak untuk terus memupuk rasa persaudaraan antarsesama. Sebab, bangsa Indonesia mampu berdiri tegak hingga sekarang ini karena adanya persatuan yang telah ditanamkan oleh nenek moyang Bangsa Indonesia.
Maka untuk merawat kebinekaan dan Pancasila maka pembinaan ideologi Pancasila sebagai pandangan hidup Bangsa Indonesia perlu dimasukkan ke dalam kurikulum pengajaran maupun kegiatan pendidikan nonformal. (waa)