Epochtimes.id– Laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan sebanyak 127 Gunungapi aktif di Indonesia diantaranya 69 gunung dipantau secara menerus 24 jam/hari.
Laporan PVMBG, Jumat (6/10/2017) sebanyak 2 gunung api status AWAS/Level 4 sejak 2 Juni 2015 yakno G. Sinabung di Sumatera Utara dan G. Agung di Bali.
Sebanyak 17 gunung api Status Waspada/Level 2 yakni Marapi, Kerinci, Dempo, Anak Krakatau, Semeru, Bromo, Rinjani, Sangeangapi, Rokatenda, Soputan, Lokon, Karangetang, Gamalama, Gamkonara, Ibu, Dukono, dan Banda Api.
“Sisanya 50 gunung api: Status Normal/Level 1,” demikian laporan PVMBG yang dipublikasikan secara resmi.
Sebanyak tiga Gunung Api dilaporkan masih mengalami erupsi hingga saat ini. Gunung-gunung itu adalah Gunung Sinabung di Sumatera Utara, Gunung Dukono dan Gunung Gunungapi Ibu di Halmahera Utara, Maluku Utara.
Gunung Sinabung
Laporan PVMBG menyebutkan, tingkat aktivitas Gunung Sinabung masih pada Level IV (AWAS). Sinabung yang berketinggian 2460 m dpl dari Kamis sampai Jumat pagi ini visual gunungapi teramati jelas hingga kabut. Asap kawah putih tipis teramati dengan tinggi 50-300 m di atas puncak.
Melalui rekaman seismograf dan visual tercatat 3 kali erupsi/letusan. Tinggi kolom abu tebal 1000-1500 m dari puncak. Erupsi tidak disertai awan panas guguran. Terekam 42 kali guguran lava dan secara visual teramati meluncur sejauh 500-1500 m ke arah tenggara dan timur.
Bendungan di Sungai Laborus terbentuk akibat penumpukan endapan awan panas masih berpotensi menyebabkan lahar atau banjir bandang kalau bendungan jebol.
Gunung Dukono
Gunungapi Dukono di Halmahera Utara merupakan salah satu gunungapi di Indonesia yang letusannya menerus hingga saat ini. Statusnya sekarang adalah Level II (Waspada). Ancaman bahaya cukup berarti hanya di sekitar kawah puncak dan sebaran abu di udara yang dapat mengganggu penerbangan.
Dari Kamis sampai Jumat (6/10/2017) ini secara visual gunungapi terlihat jelas hingga berkabut. Melalui rekaman seismograf tercatat 46 kali erupsi/letusan dengan amplitudo dominan tremor menerus berkisar 0,5-22 mm (dominan 4 mm) dan teramati kolom abu erupsi berwarna putih kelabu tebal tekanan sedang dengan ketinggian 400-600 m di atas puncak, condong ditiup angin ke arah Baratlaut dan Barat.
Terdengar bunyi gemuruh lemah di Pos Dukono yang berjarak 10 km di utara puncak.
Badan Geologi melalui PVMBG dan Pos Pengamatan Gunungapi Dukono terus memantau perkembangan kegiatan vulkanik dan senantiasa berkoordinasi dengan satuan pelaksana (satlak) Kecamatan dan BPBD Kabupaten Halmahera Utara tentang penanggulangan bencana erupsi Dukono.
Gunung Ibu
Gunungapi Ibu di Halmahera Utara merupakan salah satu gunungapi di Indonesia yang letusannya sejak tahun 2000 menerus hingga saat ini.
Statusnya sekarang adalah Level II (Waspada). Ancaman bahaya primer utamanya berada di sekitar puncak dan arah sektoral ke arah bukaan kawah Utara, ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di sekitar puncak G. Ibu, serta sebaran abu di udara yang dapat mengganggu penerbangan.
Dari Kamis sampai sampai Jumat (6/10/2017) gunungapi tampak tertutup kabut. Tinggi asap putih kelabu tidak teramati.
Melalui rekaman seismograf pada 3 Oktober 2017 tercatat : 95 kali erupsi/letusan, 83 kali hembusan,Tremor Harmonik 24 kali dan 1 kali guguran lava dan secara visual jarak luncuran tidak teramati karena tertutup kabut.
Badan Geologi melalui PVMBG dan Pos Pengamatan Gunungapi Ibu terus memantau perkembangan kegiatan vulkanik dan senantiasa berkoordinasi dengan satuan pelaksana (satlak) Kecamatan Ibu dan BPBD Kabupaten Halmahera Barat tentang penanggulangan bencana erupsi Ibu. (asr)