Epochtimes.id– Lima orang tewas dalam aksi kerusuhan di tengah maraknya isu vampir berkeliaran di negara itu. Bahkan PBB menyatakan telah menarik staf mereka dari dua distrik di Malawi selatan.
Mengutip dari Reuters, Selasa (10/10/2017) ketakutan terhadap vampir telah memicu aksi kekerasan massa di mana setidaknya lima orang tewas terbunuh.
Kepercayaan akan ilmu sihir tersebar luas di pedesaan di Malawi, salah satu negara termiskin di dunia. Sejumlah LSM dan lembaga donor beraktivitas di negara ini.
Serentetan kekerasan main hakim sendiri terkait dengan rumor vampir sebenarnya pernah merebak di Malawi pada 2002 silam.
“Daerah ini sangat terpengaruh oleh cerita tentang pengisapan darah dan kemungkinan adanya vampir,” kata Departemen Keamanan dan Keamanan PBB (UNDSS) dalam sebuah laporan keamanan di distrik Phalombe dan Mulanje yang dilihat oleh Reuters.
Koordinator Residen PBB, Florence Rolle, mengatakan saat merespon surat elektronik menyatakan bahwa “beberapa staf PBB telah pindah sementara yang lain masih berada di distrik-distrik tergantung pada lokasi mereka bekerja.”
Atas kejadian ini, Presiden Malawi Peter Mutharika mengatakan bahwa laporan tersebut “menyedihkan dan menyiksa”.
“Perkembangan ini sangat memprihatinkan Presiden dan seluruh Pemerintah,” kata kantor kepresidenan dalam sebuah pernyataan resmi. (asr)