Waspada Cat Kuku Mengandung Penyebab Cacat Lahir Bawaan

EpochTimesId – Mewarnai kuku akan membuat kuku terlihat lebih indah karena tampak berwarna-warni. Namun, penggemar cat kuku perlu berhati-hati karena sebagian dari cat kuku dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan.

Hasil studi peneliti Duke University dan Environmental Working Group, seperti dikutip Erabaru.net dari RD.com menunjukkan bahwa cat pada kuku berpotensi membuat senyawa berbahaya yang disebut difenil fosfat (DPHP) meresap ke dalam tubuh.

DPHP terbentuk saat tubuh memetabolisme kimia triphenyl phosphate (TPP). Para ilmuwan percaya bahwa TPP dapat mengganggu hormon pada manusia dan hewan.

Peneliti menguji sampel urin peserta sebelum dan sesudah manikur. Sekitar 10 sampai 14 jam setelah kuku mereka dicat, tingkat DPHP mereka tujuh kali lebih tinggi daripada rata-rata sebelum manikur.

Kadar kimia terus meningkat hingga mencapai puncak dan menurun sekitar 20 jam kemudian. Bahkan, cat kuku dengan label tidak beracun juga tidak aman.

Banyak cat kuku yang diuji dalam laporan tersebut mengandung racun toluen. Racun itu dapat menyebabkan cacat lahir dan masalah pertumbuhan anak yang dilahirkan oleh ibu yang terpapar racun toluen pada periode waktu yang signifikan.

Peneliti juga menemukan dibutil ftalat (DBP) pada sebagian cat kuku, yang telah dikaitkan dengan cacat lahir pada hewan percobaan.

“Kami tidak dapat mempercayai label pada beberapa produk cat kuku di salon yang diklaim tidak mengandung racun. wanita hamil harus menghindari cat kuku,” kata Rebecca Sutton, PhD, ilmuwan senior di Environmental Working Group kepada WebMD.

Para ahli mengatakan bahwa efek paparan jangka pendek terhadap bahan kimia yang terkandung di dalam cat kuku masih belum jelas. Sehingga pengguna yang hany menggunakan sekali-sekali, atau segera dihapus sebelum 10 jam tidak perlu kkhawatir. Namun, pekerja yang mengecat kuku di salon kuku berpotensi mengalami bahaya, karena mereka terpapar bahan kimia setiap hari. (vivi/yant/waa)

FOKUS DUNIA

NEWS