Epochtimes.id– Baru-baru ini, sebuah laporan tentang seorang remaja dari Melaka menjadi viral dan menarik perhatian warga Malaysia.
Status kesehatannya kini menjadi perhatian besar saat dia disebut menderita diabetes kronis dalam lima tahun terakhir.
Mahathir Mohammad (13) gemar minuman berkarbonasi setiap hari sejak masih kecil.
Kesehatannya memburuk saat ia terpaksa putus sekolah dan bahkan tidak bisa mengikuti tes ujian tahun lalu. “Saya suka minum minuman berkarbonasi sejak masih kecil.”
“Ada toko di dekat rumah saya di mana saya akan membeli minuman itu setiap hari. Namun, saya tidak tahu ini akan terjadi pada saya beberapa tahun kemudian, “kata Mahathir kepada media Malaysia, Sinar Harian.
“Pada awalnya, saya hanya menderita luka kecil di telapak kaki saya, tapi kemudian kaki saya bengkak dan mengalami infeksi. Kemudian mulai membusuk dan berbau. ”
Ibu Mahathir, Zaliha Mohd Zabidi (44) mengatakan bahwa ketika anak laki-lakinya yang berusia 12 tahun, kakinya hampir diamputasi oleh dokter untuk mencegah agar tidak terjadi infeksi parah.
“Ketika dokter memberitahu kami tentang usulan amputasi pada kakinya, saya tidak ingin melihat anak yang lahir normal, kehilangan kakinya.”
“Saya kemudian mencari bantuan lain untuk membantu anak saya pulih. Syukurlah, saya menemukan dokter lain yang berhasil merawatnya dengan benar, sehingga kakinya tidak harus dipotong. Kami masih membawa Mahathir menemui dokternya untuk menjalani tindak lanjut. ”
Meski anaknya bisa mendapatkan perawatan yang baik dan kakinya aman, gerakannya menjadi terbatas begitu lama dan hanya bisa merangkak perlahan di sekitar rumahnya.
“Jika kita memiliki upacara di luar rumah, atau jika kita perlu membawanya ke klinik, ia membutuhkan kursi roda atau sepatu khusus,” kata ibunya.
“Saya ingin Mahathir pulih sepenuhnya sehingga dia bisa kembali ke sekolah bersama teman-temannya.”
Kesulitan anak tersebut kemudian mendapat perhatian Amir Hamzah Aziz, direktur pusat layanan Barisan Nasional dan Pengadilan Tinggi Serkam, Datuk Zaidi Atan.
“Kami berterima kasih kepada Dewan Agama Islam Melaka (Maim), yang menyumbangkan kursi roda kepada keluarga dan Dinas Pendidikan (PPD), yang memungkinkan Mahathir untuk mengikuti ujian tahun depan,” kata Amir Hamzah kepada Sinar Harian.
“Hari ini, keluarga tersebut sedang menunggu bantuan dari Departemen Kesejahteraan Sosial (JKM) dan sumbangan sepatu khusus. Kami berharap organisasi ini bekerja sama untuk membantu membuat hidup remaja ini lebih mudah,” tambahnya. (asr)
Sumber : Sinar Harian