Ilmuwan yang mempelajari kehidupan anjing laut, di lepas pantai Portugal, telah menangkap hiu prasejarah dengan 300 gigi.
Hiu berumbai sepanjang enam kaki telah ada dalam bentuknya saat ini selama 80 juta tahun, menjadikannya salah satu spesies tertua yang hidup sampai sekarang.
Bentuk tubuhnya dan jumlah insangnya mirip dengan fosil hiu yang hidup 350 juta tahun yang lalu.
Para ilmuwan dari Institute for the Sea and Atmosphere sedang mengerjakan sebuah proyek untuk membuang “by-catch” – ikan yang tidak diinginkan dikeluarkan dan sering terbunuh secara tidak sengaja oleh nelayan komersial yang melakukan penjaringan untuk ikan makanan – ketika mereka menangkap ikan fosil yang hidup ini, laporan Daily Mail.
Hiu tersebut mendapatkan namanya dari enam celah insang berumbai yang melintang di seluruh tenggorokannya. (Sebagian besar hiu memiliki celah tersendiri di sisi tenggorokan mereka.)
Karakter khas ikan hiu itu, bagaimanapun, adalah 25 baris gigi seperti jarum, menurut Newsweek. Giginya menempel dengan kencang ke mangsa, yang sulit ditentukan kedalamannya, membuatnya tidak bisa membiarkan makanan yang potensial terlepas.
Gigi-gigi itu tidak berguna untuk mengunyah, mereka hanya untuk meraih. Rahangnya juga fleksibel, jadi setelah makan, hiu bisa menelan seluruhnya.
Ikan hiu terutama memakan cephalopoda, cumi-cumi dan octopi, tapi juga memangsa ikan dan bahkan hiu lainnya.
Tidak ada yang pernah melihat hiu berumbai itu makan, tapi para ilmuwan di Pusat Penelitian Hiu ReefQuest berhipotesis bahwa berdasarkan bentuk dan lokasi siripnya, hiu berumbai mungkin melayang tanpa bergerak di dalam air, lalu menyerang dengan cepat seperti seekor ular saat mangsa dating di dalam lingkupnya.
Hiu ramping dan mirip ular itu tinggal di kedalaman 49-1.280 meter, meskipun ada yang tertangkap di ketinggian lebih dari 1.524 meter. Mereka jarang sampai ke permukaan. Sebagian besar spesimen ketarik oleh jaring nelayan komersial.
Nelayan Rusia, Roman Fedortsov, memasang foto ikan hiu berumbai yang terkeruk oleh kapalnya tersebut pada 31 Oktober 2016. Beberapa baris gigi terlihat jelas.
Jangkauan species luas, membentang melintasi Atlantik dari Norwegia sampai Brasil dan juga di seluruh samudra India dan Pasifik di sekitar Jepang, Australia dan Selandia Baru, dan sejauh utara California. Tapi karena hidup di kedalaman yang begitu dalam, spesies ini bahkan tidak ditemukan sampai tahun 1880, oleh ahli ichthyologi (ahli ikan) Jerman, Ludwig Döderlein, yang sedang menjelajah di sekitar Jepang.
Hiu berumbai tersebut dianggap sebagai “fosil hidup”, karena belum berevolusi sejak zaman dinosaurus. Hiu berumbai yang sama yang ditunjukkan di sini bisa saja terlihat berenang di samudera Periode Cretaceous, sementara Tyrannosaurus Rex berjalan di darat. (ran)