Kondisi Tentara Korea Utara yang Dihujani 40 Tembakan Saat Membelot Masih Kritis

Epochtimes.id- Pemerintah dan militer Korea Selatan mengatakan seorang tentara Korea Utara yamg membelot diperkirakan akan selamat dari kondisi kritis. Tentara ini dihujani tembakan oleh rekan-rekannya saat membelot ke Korea Selatan.

Prajurit tersebut pada awalnya pada Senin (13/11/2017) melaju menuju perbatasan di “desa perdamaian” di zona demiliterisasi yang dijaga ketat dengan kendaraan roda empat. Namun demikian, roda mobil tersebut terlepas. Prajurit itu akhirnya terpaksa memilih melarikan diri berjalan kaki untuk menuju area perbatasan.

Upaya tentara Korut ini menimbulkan perlawanan dari rekan-rekannya. Saat itu empat tentara Korea Utara menghujani tentara pembelot itu dengan 40 kali tembakan.

“Sekitar 40 tembakan ke arahnya,” kata Suh Wook, kepala direktur operasi Kepala Staf Gabungan Korea Selatan kepada anggota parlemen.

“Sampai pagi ini, kami mendapat kabar dia tidak sadar dan tidak dapat bernafas sendiri, tapi hidupnya bisa diselamatkan,” tambahnya.

Dokter telah berhasil mengeluarkan lima peluru dari tubuh tentara tersebut dan masih meninggalkan dua peluru di tubuhnya. Suh menambahkan, kepada anggota parlemen tentang pelarian tentara itu seperti sebuah film.

Prajurit tersebut berlindung di balik sebuah bangunan Korea Selatan di Joint Security Area (JSA) di dalam zona demiliterisasi antara kedua Korea.

Tentara Korea Selatan dan Amerika Serikat khawatir lebih banyak lagi tentara Korea Utara yang melarikan diri. Kemudian tentara Korsel-AS merangkak menuju ke arah tentara Korut untuk menyelamatkannya.

Korea Utara belum mengatakan apapun tentang insiden pembelotan tentara tersebut. Militer Korut belum memberikan tanda-tanda adanya pergerakan yang tidak biasa pada selasa lalu.

Sekitar 1.000 orang Korea Utara membelot ke Selatan setiap tahun, sebagian besar melarikan diri melalui Tiongkok. Sedangkan kejadian yang tak biasa bagi pembelot Korea Utara melintasi perbatasan darat yang memisahkan kedua Korea.

Menteri Pertahanan Korea Selatan, Song Young-moo mengatakan kejadian ini adalah pertama kalinya ketika tentara Korea Utara menembak ke sisi selatan JSA.

Peristiwa ini yang memicu protes dari beberapa anggota parlemen Korsel yang menilai semestinya militer Korsel membalas dengan tembakan. (asr)

Sumber : The Epochtimes