Korea Utara Semakin Terisolasi Setelah Sejumlah Negara Memutuskan Hubungan Diplomatik, Dagang dan Militer

Oleh Jasper Fakkert

Epochtimes.id- Rezim Korea Utara akhirnya semakin terisolasi setelah sejumlah negara dan terkini Sudan, menyatakan akan memangkas hubungan perdagangan dan militer dengan rezim di Pyongyang.

“Kami juga berkomitmen untuk tidak memiliki hubungan perdagangan atau militer dengan Korea Utara dan berharap bahwa semenanjung Korea tetap bebas dari senjata nuklir,” kata Menteri Luar Negeri Sudan, Ibrahim Ghandour, Kamis (16/11/2017) dilansir dari media penyiaran Afrika Selatan, eNCA.

Pengumuman tersebut disambut baik oleh Amerika Serikat.

“Amerika Serikat menyambut baik janji Pemerintah Sudan dan akan terus terlibat dalam masalah ini untuk memastikan bahwa komitmen ini sepenuhnya dilaksanakan,” kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Heather Nauert dalam sebuah pernyataan.

Pengumuman pemerintah Sudan dikeluarkan setelah pertemuan Wakil Menteri Luar Negeri AS, John Sullivan saat berada di ibukota Sudan, Khartoum.

Menteri Luar Negeri Sudan Ibrahim Ghandour di ibukota Khartoum pada 13 Juli 2017. (ASHRAF SHAZLY / AFP / Getty Images)

Walaupun sebagai pukulan telak perekonomian terhadap ekonomi Korea Utara yang sudah rapuh, berita tersebut juga sebagai langkah menurunkan eskalasi propoganda Korea utara.

Korea Utara terus meningkatkan upaya hubungan luar negerinya. Baru-baru ini seperti pada Juni lalu, media pemerintah Korea Utara mengirimkan ucapan selamat kepada pemerintah Sudan.

Pada Kamis, hari yang sama dengan pengumuman Sudan, media pemerintah Korea Utara melaporkan tentang bagaimana diktator Kim Jong Il sosok dikenang di India dan Rusia.

Sudan bukanlah negara Afrika pertama yang mengambil tindakan melawan rezim komunis. Bulan lalu, Uganda mengatakan atase militer dan perwakilan perusahaan Korea Utara telah dipaksa untuk meninggalkan negara tersebut.