EpochTimesId – Xi Jinping kembali memotong sumber devisa Korea Utara. Kali ini pemimpin Tiongkok itu mencabut ijin usaha restoran negara itu di Tiongkok
Para pelayan wanita yang cantik-cantik ditarik pulang ke Korea Utara karena kebijakan tersebut. Seperti dikutip dari NTDTV, Selasa (29/11/2017).
Restoran Korea Utara merupakan salah satu sumber devisa utama bagi Kim Jong-un. Sehingga pencabutan ijin usaha ini, sama dengan ‘luka dalam yang mengiris daging’.
Menurut ‘Radio Free Asia’, restoran Korea Utara yang bercokol di beberapa kota besar di Tiongkok pernah menjadi sorotan unik masyarakat Tiongkok. Para tamu yang berkunjung selain dapat menikmati masakan khas Korea Utara, juga bisa menyaksikan pertunjukan tari tradisional negara itu.
Para pelayan wanita yang cantik-cantik di sana itu adalah hasil dari seleksi yang ketat di Korea Utara dan sudah dilatih, layaknya ajang pencarian bakat. Mereka semua dipastikan bisa bernyanyi dan menari.
Namun, sebagian besar restoran Korea Utara di Tiongkok sekarang sudah ditutup, dan sebagian besar pelayannya sudah dievakuasi.
Menurut laporan, ‘Pyongyang Koryo Restaurant’ yang terletak di pesisir Sungai Yalu kota Dandong adalah restoran Korea Utara terbesar di Tiongkok. Mereka menempati 5 lantai gedung dengan total luas 8.000 meter persegi lebih dan mempekerjakan total 120 orang warga Korea Utara.
Baru-baru ini di depan pintu restoran yang tertutup tersebut terdapat sebuah tulisan ‘Sedang dalam renovasi’. Tetapi menurut informasi orang dalam, restoran sudah tidak meneruskan usahanya.
Salah seorang pekerja restoran memberitahu RFA, “Kami sedang mengadakan renovasi, tetapi tidak lagi dibuka untuk bisnis”.
Analis berpendapat bahwa hal ini besar kemungkinan berkaitan dengan larangan usaha yang dikeluarkan oleh pihak berwenang Beijing dan ada hubungannya dengan sanksi Dewan Keamanan (DK) PBB.
Sejak tahun 2000, Korea Utara telah membuka sejumlah restoran masakan Korea Utara di kota-kota besar Tiongkok. Restoran-restoran itu ada yang usaha kepemilikan tunggal dan ada pula yang patungan.
Bahkan ada unit koperasi yang usahanya hanya menyediakan pelayan wanita yang cantik-cantik. Restoran Korea Utara mendapatkan sejumlah besar devisa untuk rezim Kim Jong-un.
Namun, akibat Kim Jong-un terus mengabaikan protes masyarakat internasional dan bersikeras melanjutkan provokasi melalui senjata nuklir Sanksi PBB terhadap DPRK semakin meningkat. Seluruh cabang perusahaan di luar Korea Utara akhirnya menjadi sasaran sanksi, dan tentunya termasuk restoran Korea Utara di Tiongkok.
Menurut sebuah pemberitahuan yang dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan Tiongkok bulan September tahun ini, bahwa semua perusahaan Korea Utara di Tiongkok baik yang milik tunggal atau patungan diperintahkan untuk menutup usaha dalam waktu 120 hari sejak dikeluarkannya peraturan.
Izin tinggal para staf restoran asal Korea Utara juga tidak akan diperpanjang lagi. Menurut pengumuman tersebut, semua bisnis Korea Utara termasuk restoran, harus menghentikan kegiatan sebelum akhir bulan Januari tahun depan. Dan semua pekerja asal Korea Utara harus sudah meninggalkan Tiongkok sebelum waktu tersebut.
Selain itu, akibat utusan khusus Xi Jinping menghadapi penyambutan dingin dari pemerintah Korea Utara, pihak berwenang Beijing baru-baru ini menunda penerbangan Air China dari dan ke Pyongyang tanpa batas waktu.
Selain itu, Jembatan Persahabatan yang menjadi penghubung perbatasan, dan telah mempersembahkan lebih dari 70 persen transaksi perdagangan antara Tiongkok dan Korea Utara sudah ditutup sementara.
Pengamat politik, Chen Pokong menilai penutupan jembatan sebagai isyarat bahwa Beijing, tidak sedang bermain-main atau sekedar menggertak. (Zhao Yun/Sinatra/waa)