ErabaruNews – Hampir seperempat suku Catalan ingin melanjutkan sebuah rencana guna mengklaim kemerdekaan dari Spanyol setelah pemilihan regional (yang dipercepat) pada 21 Desember 2017 mendatang. Angka tersebut adalah hasil sebuah jajak pendapat yang diterbitkan di surat kabar El Pais, Senin (27/11/2017) lalu.
Sebuah referendum independen Katalan, yang dinyatakan ilegal oleh Mahkamah Konstitusi Spanyol, pada 1 Oktober 2017 lalu membuat Spanyol terjerumus dalam krisis politik terburuk dalam beberapa dasawarsa. Krisis kini mereda setelah pemecatan otoritas Katalan pro separatis oleh pemerintah Madrid.
Namun, krisis dan ketidakpastian dikhawatirkan kembali terjadi jika kelompok politik pro-kemerdekaan menang kembali pada pemilihan 21 Desember mendatang.
Hanya 24 persen dari mereka yang disurvei oleh Metroscopia mengatakan bahwa mereka ingin melanjutkan proses kemerdekaan setelah pemilihan. Sementara 71 persen mengatakan bahwa mereka lebih memilih untuk mendorong para politisi agar menemukan kesepakatan politik sehingga Katalonia tetap sebagai daerah otonom Spanyol.
Partai pro-kemerdekaan kemungkinan gagal mempertahankan mayoritas kursi di parlemen Katalan dalam pemilihan bulan depan. Hasil itu menjadi bagian dari poling yang diterbitkan sebelumnya.
Survei tersebut memiliki margin error sebesar 2,4 persen. Dukungan fakta terbagi rata antara kedua belah pihak membuat kesimpulan kesimpulan dari poling menjadi sulit.
Jajak pendapat dengan telepon itu men-survei 1.800 orang Katalan antara 20 November dan 22 November.
Kegagalan untuk merebut mayoritas di parlemen regional akan menjadi pukulan berat bagi Separatis Politik Katalan yang telah menyanggupi untuk berpartisipasi dalam pemilihan tersebut. Pemilihan ini muncul setelah keputusan Madrid untuk mengambil alih kekuasaan di Daerah Otonom Katalan dengan menerapkan Peraturan Langsung Konstitusi di wilayah tersebut bulan lalu.
Referendum 1 Oktober sebelumnya menghasilkan mayoritas suara untuk kemerdekaan. Namun jumlah pemilih hanya 43 persen, karena banyak pemilik hak suara yang menentang kemerdekaan tidak menggunakan hak suara.
Partai separatis Katalan diperkirakan akan memenangkan 46 persen suara, turun sedikit dari 47,7 persen pada pemilihan sebelumnya pada tahun 2015. Koalisi partai gabungan akan mencakup 46 persen suara lainnya, naik dari dibawah 40 persen pada pemilu terakhir, menurut Metroscopia poll.
Partisipasi pemilih diperkirakan akan mencapai rekor baru hingga 80 persen, namun prediksi itu justru disampaikan oleh mantan Presiden Katalan, Carles Puigdemont pekan lalu. Sebab, pemilihan ini akan menjadi yang paling penting dalam sejarah kawasan Katalan. (waa)