oleh Wen Xin
Epochtimes.id- Setelah Kongres Nasional ke 19, Zhao Leji menggantikan kedudukan Wang Qishan sebagai ketua Komite Inspeksi Disiplin Nasional.
Frekuensi anti korupsi yang dipancarkan Zhao tidak lebih lemah dari yang dipancarkan Wang Qishan di waktu lalu.
Menurut pengungkapan publik, setidaknya ada 6 pejabat PKT dalam sebulan terakhir meninggal akibat bunuh diri.
Menurut data tidak resmi bahwa dari bulan lalu hingga 3 Desember ini sudah ada 5 orang pejabat pemerintah Tiongkok mati bunuh diri.
Semenjak Zhao Leji menjabat Ketua Komite Inspeksi Disiplin, hanya dalam 20 hari sudah 30 orang pejabat yang diduga terlibat korupsi menjalani pemeriksaan.
Zhao Leji sama halnya dengan Wang Qishan yang ‘Tidak mengendurkan kekuatan ketika memukul harimau’. Tentunya hal bunuh diri pejabat itu memiliki kaitan dengan pembasmian korupsi.
Dalam kenyataannya, sepak terjang Xi Jinping menghabisi para koruptor di Tiongkok selama ini telah menimbulkan ‘1001’ macam kematian tidak wajar sejumlah pejabat korup.
Menurut laporan dari media Hongkong, sejak usai Kongres Nasional ke 18 hingga saat ini sudah lebih dari 3.200 orang pejabat korup yang meninggal dunia karena berbuat nekad.
Seperti yang terdata pejabat yang bunuh diri di tahun 2015 berjumlah 1.500 orang, tahun 2016 meningkat jadi 1.700 orang.
Dilaporkan bahwa pada saat puncak revolusi Kebudayaan jumlah pejabat yang bunuh diri hanya sekitar 1.300 orang.
Sebagai tanggapan atas lonjakan jumlah pejabat tewas tidak wajar tersebut, Ada sebuah sebutan populer yang beredar di kalangan pemerintah yaitu ‘Lebih baik bertemu daripada bertema Wang (Qishan).
Adapun pejabat mengambil jalan pintas mungkin karena alasan hasil korupsi yang bisa ditinggalkan untuk keperluan keluarga. Tetapi yang terpenting adalah untuk melindungi pejabat setingkat atau atasan mereka yang juga terlibat korupsi.
Wakil Ketua Strategi Research Institute Tiongkok, Profesor Nie Huihua mengatakan bahwa ada 3 manfaat yang diperoleh para pejabat korup yang melakukan bunuh diri : Pertama, Bertujuan untuk menghilangkan barang bukti, demi melindungi rekan-rekan mereka. Kedua, menyelamatkan sebagian ‘hasil’ untuk keperluan keluarga. Ketiga, membebaskan diri dari penyiksaan saat interogasi atau terpaksa mengakui kesalahan karena tuduhan orang lain.
Dunia luar percaya bahwa jika pihak berwenang tidak lagi meneruskan pemeriksaan karena terdakwa mengambil jalan pintas maka dampaknya adalah membuat lebih banyak pejabat korup yang tertangkap menjadi ‘ikan yang lolos dari jaring’.
Oleh karena itu, penyelidikan kasus korupsi mereka harus terus berlanjut sampai tuntas. Membuat mereka yang sudah mati bunuh diri itu, ‘Sekalipun sudah bertemu dengan hades, tetapi tidak lolos dari jaringan Wang (Qishan)’. Dengan menyelidiki alasan mereka bunuh diri membuat para koruptor lainnya takut untuk meniru. (Sinatra/asr)
Sumber : ntdtv