Epochtimes.id- Seorang siswa SMP berusia 13 tahun dari Kabupaten Dazhu, Provinsi Sichuan, Tiongkok setelah memenggal kepala ibunya lalu membuangnya ke dalam kloset.
Kejadian ia rekam dan mengunggah video itu ke WeChat untuk diperlihatkan kepada teman-temannya.
Dengan tanpa perasaan bersalah ia bersekolah seperti biasanya, sampai suatu saat seorang ibu dari teman sekelasnya melihat video itu lalu melaporkannya kepada polisi, Ia baru ditangkap.
Sebagaimana yang diberitakan Radio Free Asia yang mendapat informasi dari warga setempat bahwa polisi datang ke sekolahan untuk ‘menjemput’ siswa tersebut dari dalam kelas. Pemerintahan setempat dan kantor polisi juga telah mengkonfirmasi kejadian kepada RFA.
Kejadian lengkapnya, siswa SMP warga Kota Wenxing, Kabupaten Dazu, Provinsi Sichuan bernama Yuan Dongzhi yang baru berusia 13 tahun membunuh ibu kandungnya di rumah pada hari Minggu 3 Desember 2017 malam.
Selasa malam, Yuan Dongzhi lalu membuang kepala ibunya ke selokan di luar rumah. Sampai hari Rabu, seorang teman sekelasnya menunjukkan video itu kepada ibunya, orangtua tersebut baru melaporkan ke polisi.
Seorang pekerja di media mengungkapkan bahwa Yuan Dongzhi tetap masuk sekolah seperti biasa tanpa ada rasa bersalah atau menyesal, dan malamnya masih tidur sekamar dengan jenasah ibunya. Ia sedang duduk dalam kelas mengikuti pelajaran ketika polisi datang untuk menangkapnya.
Dalam wawancara dengan RFA, seorang pejabat pemerintahan setempat mengatakan bahwa kasus tersebut sudah dilimpahkan kepada Dinas Keamanan dan Ketertiban Publik Kabupaten Dazhu.
Seorang petugas dari dinas tersebut membenarkan dan mengaku bahwa investigasi akan dilakukan dalam waktu dekat.
Petugas media lokal itu mengatakan bahwa, Yuan Dongzhi yang sekarang duduk di bangku kelas 3 SMP Daxing tersebut merupakan anak tunggal. Rumahnya dihuni oleh 5 orang yaitu kakek, nenek, ayah, ibu dan dirinya.
Menurut tetangganya, Dongzhi sejak kecil memang sudah dimanjakan oleh orangtuanya, karena itu sejak kecil sudah memiliki kebiasaan buruk, ia suka mencuri barang orang dan suka mengakses internet, meminjam uang teman dan menggunakan narkoba.
Pada hari kejadian itu, ia meminta ibunya uang sebesar RMB 400 yang ditolak sehingga timbul pertengkaran.
Diduga, motif membunuh ibunya itu berkaitan dengan penolakan permintaan uang yang akan digunakan mungkin untuk membayar hutang pinjaman temannya atau karena kecanduan narkoba.
Pembunuhan sadis terhadap anggota keluarga sendiri kerap terjadi di Tiongkok.
Tahun lalu, seorang wanita bermarga Yang karena meminta uang kepada ibunya yang tidak kesampaian lalu memecahkan kaca termometer untuk mengeluarkan air raksa di dalamnya yang kemudian dimasukkan ke dalam gelas minuman.
Setelah itu memaksa ibunya untuk meneguk minuman sampai habis. Kemudian ia mengambil baju untuk membekap ibunya hingga mati karena kehabisan napas.
Kasus pembunuhan ibu oleh putranya yang terjadi di kota Fuzhou, Fujian pada tahun 2015. tersangka bernama Wu Xieyu merupakan mahasiswa Universitas Peking.
Setelah melakukan pembunuh, ia membungkus jenazah ibunya dengan plastik sampai setebal 100 lapisan bersama-sama dengan arang aktif guna menghilangkan bau. TKP ditata sedemikian rapinya agar kasus sulit terbongkar. Persiapan yang cukup matang membuat orang geleng-geleng kepala. (Sinatra/asr)
Sumber : Epochtimes.com