Insentif untuk Kendaraan Listrik Menimbulkan Ketidakadilan Pajak di Amerika Serikat

ErabaruNews – Banyak negara di dunia memberikan insentif berupa keringanan pajak demi agar masyarakat beralih menggunakan kendaraan listrik. Namun, insentif tersebut kini justru menimbulkan ketidak adilan pajak kendaraan bermotor, antara mobil listrik dengan mobil berbahan bakar minyak.

Ketidakadilan itu diantaranya dirasakan di Negara Bagian Kalifornia, Amerika Serikat. Anggota parlemen Negara Bagian Kalifornia, bahkan mempertimbangkan cara untuk membebankan biaya pengendara berdasarkan berapa mil yang ditempuh daripada berapa banyak bahan bakar yang digunakan.

Alasan untuk mempelajari pajak per mil adalah karena pajak BBM tidak menghasilkan pendapatan yang cukup untuk memperbaiki total 50.000 mil jalan di California, menurut negara bagian, seperti dikutip The Epoch Times CBS.

Namun, menurut Senator Negara Bagian Scott Wiener, usulan kenaikan ini bukan hanya masalah pendapatan tapi juga karena masalah keadilan. Saat ini, pengendara di Kalifornia yang memiliki mobil tua menggunakan BBM membayar pajak BBM untuk menjaga jalan. Pengemudi yang memiliki mobil hemat bahan bakar dilaporkan membayar pajak lebih sedikit.

“Jika Anda memiliki kendaraan yang lebih tua dengan bensin, Anda harus membayar pajak BBM untuk menjaga jalan. Seseorang yang memiliki kendaraan listrik atau kendaraan yang lebih hemat bahan bakar, akan secara dramatis membayar jauh lebih rendah daripada Anda. Tapi mereka masih menggunakan jalan,” kata Wiener.

Sebuah kabel listrik dari stasiun pengisian kendaraan terlihat terhubung ke sisi hibrid Toyota Prius pada 25 Agustus 2010 di San Francisco, Kalifornia, Amerika Serikat. (Justin Sullivan/Getty Images/The Epoch Times)

Menurut Wiener, masyarakat akan semakin meninggalkan kendaraan yang menggunakan BBM dalam jangka panjang. Akibatnya, negara perlu mengantisipasi semakin sedikit pendapatan yang akan tersedia untuk memperbaiki jalan raya dan jalan-jalan lokal.

“Kami ingin memastikan semua mobil membayar untuk menjaga jalan,” kata Wiener.

Dalam upaya untuk menemukan solusi pendanaan, California baru-baru ini menguji rencana pemantauan jarak tempuh – program percontohan biaya jalan di Kalifornia.

Menurut situs web program tersebut, ujicoba selama sembilan bulan dimulai pada bulan Juli 2016, dengan lebih dari 5.000 kendaraan yang berpartisipasi di seluruh negara bagian.

Program percontohan tersebut menemukan 73 persen peserta merasa bahwa sebuah pajak per mil adalah solusi pendanaan yang lebih adil daripada pajak BBM.

Program ini menguji berbagai metode pelaporan sambil mempertimbangkan privasi dan data. Ini menguji opsi manual seperti biaya odometer, di mana pengguna kendaraan membayar jumlah mil yang ditempuh sejak biaya odometer terakhir, dan opsi pra-pembayaran yang dibebankan berdasarkan jumlah mil tetap atau jangka waktu tertentu.

Pilihan otomatis juga diuji seperti menggunakan perangkat plug-in di kendaraan, aplikasi smartphone, dan telematika dalam kendaraan yang melaporkan mil menggunakan teknologi yang terintegrasi ke dalam kendaraan.

“Kenyataannya adalah jika Anda memiliki ponsel cerdas, data tentang tempat Anda bepergian sudah ada,” kata Wiener kepada CBS.

Namun kemungkinan mengenalkan pajak baru untuk mengganti pajak BBM tidak berjalan baik dengan semua pengemudi.

Joshua Li, pemilik BMW hibrida, mengatakan kepada CBS bahwa saat ini dia menghemat $US 200 per bulan dengan tidak menggunakan BBM. Dia mengaku tidak akan senang jika dia dikenai pajak per mil.

Randy Rentschler dari Komisi Transportasi Metropolitan menyarankan alternatif untuk pajak per mil seperti meningkatkan pajak BBM dan meningkatkan biaya registrasi untuk mobil listrik.

“Jika Anda membeli mobil kecil yang mendapat penghematan bahan bakar, kami tidak mendapatkan cukup uang untuk memperbaiki jalannya … tapi faktanya adalah orang membeli mobil,” kata Rentschler.

Jim Madaffer dari Panitia Teknis Jalan Raya California mengatakan jika pajak per mil tidak diimplementasikan, masyarakat bahkan tidak akan menyadarinya.

“Ini adalah sesuatu yang masyarakat bahkan tidak akan menyadarinya. Sama seperti bagaimana mereka tidak memperhatikan pajak BBM sekarang. Idenya adalah mengganti pajak BBM hilang dan sebaliknya Anda membayar mil yang Anda bayar di jalan umum,” kata Madaffer. (waa)

FOKUS DUNIA

NEWS