Tiga Orang Tewas dan 77 Ribu Warga Mengungsi di Filiphina Akibat Terjangan Badai Kai-Tak

Epochtimes.id- Setidaknya tiga orang tewas dan puluhan ribu lainnya mengungsi dari rumah mereka akibat banjir saat Badai Tropis Kai-Tak menghantam Filipina timur pada Sabtu (16/12/2017).

Kai-Tak, membawa hembusan angin hingga 110 kilometer per jam, mencapai pulau Samar terbesar ketiga di pulau pada sore hari . Badai tersebut menerjang sebuah daerah yang hancur akibat Topan Topan Haiyan empat tahun lalu.

Pejabat lokal dilansir AFP melaporkan terjadi tiga kematian di pulau Leyte di dekatnya. Korban tewas seorang anak laki-laki berusia dua tahun yang tenggelam di kota Mahaplag, seorang wanita yang terkubur akibat tanah longsor dan satu orang lagi terjatuh ke kubangan banjir di kota Ormoc.

Samar dan Leyte adalah dua pulau dengan populasi gabungan sekitar 4,5 juta jiwa. Daerah ini sebelumnya ditimpa badai Haiyan pada 2013 silam yang menyebabkan lebih dari 7.350 jiwa tewas atau hilang.

Sopir bus Felix Villaseran, istri dan keempat anaknya berlindung di rumah dua lantai mereka di kota Leyte, Tacloban, bersama 11 kerabat yang rumahnya juga terendam banjir.

“Kami belum melepaskan fobia kami, saya berharap kepada Tuhan,” kata Villaseran, yang kehilangan 39 sepupu dalam serangan Haiyan kepada kantor AFP.

Truk-truk militer dikerahkan melalui banjir yang mengepung di Samar dan Leyte untuk menyelamatkan penduduk yang terjebak. Kini lebih dari 77.000 orang sekarang berada di pusat evakuasi.

Pejabat setempat mengatakan angin kencang menumbangkan pepohonan dan tiang listrik. Bahkan banjir, tanah longsor dan batu beguguran hingga jalanan menjadi terhambat serta mengubur beberapa rumah.

Pertanian di daerah pedesaan juga dilanda banjir, sementara tujuh orang terluka akibat tanah longsor dan terpaan benda-benda yang melayang akibat badai.

Seorang Juru Bicara Dewan Pengurangan Risiko dan Manajemen Bencana Nasional mengatakan pihaknya mencoba untuk mengonfirmasi laporan dua korban tewas lainnya akibat tanah longsor dan banjir di pulau-pulau di Biliran dan Dinagat.

“Itu seperti kilas balik lagi bagi penduduk kota Tacloban,” kata Wakil Walikota Sambo Yaokasin kepada stasiun televisi Manila ABS-CBN melalui telepon, mengacu pada bencana Badai Haiyan.

Stasiun tersebut menyiarkan gambar jalan banjir dan atap rumah yang berterbangan di udara.

“Hampir setengah desa di sini tergenang,” kata Marcelo Picardal, Wakil Gubernur Provinsi Samar Timur kepada ABS-CBN dalam sebuah wawancara telepon.

Badan Cuaca setempat mengatakan hujan yang lebih deras diperkirakan terjadi di Filipina Timur. Layanan feri di jalur badai ditangguhkan karena tingginya gelombang laut. (asr)

Sumber : AFP/ABS-CBN