EpochTimesId – Media militer Tiongkok baru-baru ini melaporkan bahwa banyak alasan cuti libur untuk ‘mengunjungi kerabat’ yang diajukan baik oleh perwira maupun prajurit Tiongkok. Namun pada kenyataannya, dimanfaatkan untuk melakukan perjalanan wisata atau bekerja lepas di tempat lain demi menambah penghasilan.
Selain itu, ditemukan juga prajurit dengan kesadaran siaga perang yang rendah. mereka melakukan pelanggaran karena menggunakan software PS menggambar rute perjalanan militer.
Pada 19 Desember, situs militer Tiongkok melaporkan bahwa penutupan tahun sudah hampir tiba dan seperti biasanya permintaan hak untuk cuti baik perwira maupun prajurit juga akan mencapai puncaknya. Tetapi belakangan ini, makin banyak ditemukan kasus perwira atau prajurit muda, terutama yang belum berkeluarga, mereka tidak menggunakan hak cutinya untuk berada di rumah atau mengunjungi kerabat sesuai alasan yang diberikan.
Baru-baru ini, Brigade 73 Angkatan Darat Tiongkok mengadakan jajak pendapat dan menemukan bahwa, pemohon hak cuti menggunakan 27 persen waktunya untuk beristirahat di rumah, 24 persen untuk mengunjungi kerabat dan sisa waktunya untuk perjalanan wisata ke berbagai tempat.
Sebanyak 18 persen jumlah perwira atau prajurit bahkan menggunakan hak cutinya untuk bekerja, atau menambah ketrampilan. 20 persen dari mereka menggunakan kesempatan untuk melakukan persiapan pernikahan mereka atau sibuk dengan entertainment.
Selain itu, sebagaimana dilaporkan juga bahwa ketika Brigade 71 mengadakan latihan militer, seorang prajurit yang bertanggungjawab terhadap kerahasiaan informasi angkatan, telah menggunakan software PS untuk menciptakan gambar rute perjalanan militer, mengabaikan instruksi markas untuk menggunakan platform yang terintegrasi.
Hal itu akhirnya menimbulkan kesulitan karena gambar tidak bisa dikeluarkan melalui unit sinkronisasi jaringan komando untuk diteruskan kepada kelompok prajurit lainnya. Prajurit tersebut mendapat teguran dari pos komando karena kesadaran siaga perangnya yang rendah.
Fenomena kacau atau kondisi yang tidak semestinya acap kali muncul di kalangan perwira atau prajurit Tiongkok. hal yang dilaporkan hanyalah bagian kecil dari itu.
Dalam sebuah latihan militer yang diadakan pada bulan November lalu, beberapa prajurit dari kesatuan yang ditempatkan di Hongkong menunjukkan sikap dan perilaku malas, mengeluh berat dan lain sebagainya. Sehingga menyebabkan efektivitas dari latihan itu menurun. Demikian situs militer Tiongkok melaporkan.
Media Hongkong memberitakan, dalam Dwi Konferensi bulan Maret tahun ini, seorang perwira berpangkat kolonel yang hadir di sana, ditemukan sedang asyik bermain ponsel di bangkunya. Sehingga dia tidak mendengar apa yang sedang dilaporkan oleh pejabat yang berada di atas panggung pidato. (ET/Sinatra/waa)