ErabaruNews – Sebuah pencarian sonar untuk kapal selam Argentina mengungkapkan sebuah kontak baru di Samudera Atlantik Selatan. Kapal selam itu hilang sejak sebulan yang lalu.
Kapal Panther Plus yang dioperasikan dari jarak jauh akan menyelidiki kontak tersebut, seperti dikutip The Epoch Times dari Fox News melaporkan. Rincian tentang kontak belum dipublikasikan kepada media.
Kapal selam yang hilang kontak pada 15 November 2017 membawa 44 awak kapal kapal. Sebanyak 13 negara terlibat dalam upaya pencarian dan penyelamatan.
Menurut Fox, kontak yang dilaporkan lainnya ternyata tidak terbukti. Kontak tersebut hanya diidentifikasi sebagai kapal nelayan yang tenggelam.
Sementara itu, Argentina telah mencopot kepala Angkatan Lautnya menyusul insiden kapal yang hilang tersebut.
Pencopotan Laksamana Angkatan Laut Marcelo Eduardo Hipólito Srur adalah tindakan disipliner pertama yang dilakukan pemerintahan Presiden Mauricio Macri sejak kontak hilang dengan ARA San Juan pada 15 November 2017, seperti dikutip dari Reuters.
“Diputuskan untuk memindahkannya,” kata seorang juru bicara pemerintah.
Keluarga anggota kru mengkritik pemerintah Macri karena tidak secara jelas berkomunikasi dengan mereka. Pemerintah juga dinilai tidak maksimal melakukan usaha penyelamatan.
Angkatan laut mengatakan pada 27 November 2017 bahwa air yang masuk ke snorkel kapal selam menyebabkan baterai kapal mengalami hubungan arus pendek sebelum hilang. Angkatan laut sebelumnya mengatakan bahwa organisasi internasional mendeteksi adanya suara yang dikhawatirkan bersumber dari ledakan kapal selam.
Harapan untuk menemukan korban dalam keadaan selamat telah diabaikan pada 30 November 2017. Angkatan laut mengatakan bahwa mereka sudah mencari selama dua kali lipat dari batas waktu suplai oksigen bagi kapal selam. Walau demikian, pencarian internasional untuk kapal selam masih terus berlangsung. (waa)