Sebuah buku baru yang tersedia di Hong Kong dan Taiwan, yang berjudul “Changchun Hunger Siege”, mengungkapkan untuk pertama kalinya bahwa Partai Komunis Tiongkok (PKT) dengan sengaja membuat kelaparan ratusan ribu warga sipil dalam pengepungan Changchun 70 tahun yang lalu.
Dalam bukunya, penulis yang berbasis di Beijing, Du Bin, mengungkapkan kebenaran dari episode suram yang terjadi antara tahun 1947 dan 1948 dalam perang saudara Tiongkok. Dia menghabiskan 10 tahun melakukan wawancara dengan orang-orang yang selamat untuk memastikan apa yang terjadi selama pengepungan Changchun. Dalam penelitiannya, dia menemukan bahwa kekuatan Partai Komunis Tiongkok memenangkan pertempuran melawan tentara Nasionalis dengan sengaja membuat kelaparan 370.000 warga sipil.
“Untuk melawan musuh dengan menggunakan kelaparan dan tubuh orang-orang yang telah mati karena kelaparan tersebut adalah pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia. Tidak dapat diterima tidak peduli era sejarah,” ungkap Du Bin.
Du Bin juga menunjukkan bahwa “selain Changchun, strategi kelaparan juga dimanfaatkan oleh pasukan Komunis Tiongkok pada pertempuran Yongping di Propinsi Hebei.”
Du Bin melanjutkan, “Di sebuah kota berpenduduk 30.000 orang setelah tujuh sampai delapan bulan dikepung, hanya 3.000 yang selamat. Semua tentara Nasionalis dipenjara. Pasukan Komunis Tiongkok memaksa warga sipil yang tersisa untuk merawat perwira tinggi yang masih hidup dan memakannya.”
Pengepungan Changchun masih menjadi topik terlarang di Tiongkok. Du Bin berharap agar sejarah yang sebenarnya dapat terpapar dan sebuah monumen dapat dipasang untuk para korban. Dia berkata,”Sejak hari PKT didirikan, ini telah menjadi bencana bagi umat manusia.”
Du Bin juga menjelaskan, “Dimanapun ada rezim Komunis, kelaparan, perang, bencana, dan kematian tidak wajar selalu mengikuti. Bencana, perang, kelaparan, dan kematian tidak wajar akan selalu ada di sini sampai Komunisme dihapuskan dari bumi. “
Du Bin juga menerbitkan sebuah buku tentang kebenaran Pembantaian di Lapangan Tiananmen, dan satu lagi yang mengungkapkan penyiksaan di kamp kerja paksa Masanjia. Pada tahun 2013, Du Bin ditangkap oleh agen keamanan publik Beijing dan ditahan selama lima minggu. (ran)