Operasi Militer Afghanistan Menewaskan 65 Orang Militan Islamic State

Epochtimes.id- Pejabat Afghanistan di bagian timur negara tersebut mengklaim pada Selasa (2/1/2018) setidaknya 65 orang gerilyawan Daesh atau Islamic State tewas dalam operasi militer pasukan Afghanistan.

Juru Bicara Gubernur Nangarhar, Attaullah Khogyani, membenarkan adanya korban tersebut dan mengatakan operasiĀ  militer dilakukan dari udara dan darat di daerah Gorgore dan Wangora di distrik Haska Mena.

“Delapan belas gerilyawan Daesh lainnya terluka dalam operasi tersebut,” kata Khogyani dilansir dari Tolonews.com.

Dia mengatakan satu warga sipil terbunuh dan tiga belas lainnya, termasuk wanita dan anak-anak, terluka dalam operasi tersebut.

Tentara Afghanistan mengganti slogan IS dengan bendera Afghanistan (Ariananews.af)

Khogyani mengatakan bahwa gerilyawan Daesh menggunakan rumah sipil sebagai tameng mereka melawan tentara. “Itulah alasan mengapa warga sipil menderita korban jiwa,” katanya.

Gerilyawan Daesh tidak berkomentar mengenai operasi tersebut.

Tak hanya Islamic State, pasukan Afghanistan telah melakukan sebanyak 1900 serangan udara terhadap gerilyawan Taliban di seluruh negeri sejak sembilan bulan terakhir.

Panglima Angkatan Udara Afghanistan, Mohammad Shoaib Pilot, kepada Ariananews.af mengatakan mereka telah melakukan 27 penerbangan operasional secara total sejak sembilan bulan terakhir.

Dia mengatakan penerbangan tersebut dikerahkan untuk mengirim pasukan keamanan di medan perang. Selain itu, untuk menargetkan tempat persembunyian pemberontak di seluruh wilayah di Aghanistan.

“Pasukan udara telah melakukan pekerjaan mereka dengan mengirim pasukan pertahanan dan keamanan dan menekan musuh,” kata Mayor Jenderal Pilot.

Peta Afghanistan (NATO Association)

Pasukan udara Afghanistan didukung oleh pemerintah Amerika Serikat ini berdasarkan strategi perang empat tahun pemerintah, Tentara Nasional Afghanistan (ANA) akan dikembangkan.

“Kami memiliki rencana empat tahun untuk mengirim staf kami dan meningkatkan kemampuan mereka yang akan selesai pada 2018,” katanya.

Rencana ini terjadi beberapa bulan kemudian, Presiden Ashraf Ghani telah mengatakan bahwa pemerintah berkomitmen untuk melatih dan mempertahankan pasukan pertahanan dan keamanan nasional.

Atas dasar alasan ini, Afghanistan segera mengalokasikan $ 680 juta untuk meningkatkan kemampuan dan melengkapi Angkatan Udara Afghanistan. (asr)

Sumber : Tolonews.com/Ariananews.af