Empat Negara Afrika Berkoalisi dalam Operasi Gabungan Melawan Pimpinan Boko Haram

Epochtimes.id- Empat negara bagian Afrika Barat melancarkan serangan besar terhadap kelompok jihadis Boko Haram di Nigeria.

Pihak militer pada Selasa (9/1/2018) mengatakan tentara dari Nigeria dan negara-negara tetangga yakni Kamerun, Chad dan Niger menargetkan kelompok faksi Boko Haram yang dipimpin oleh Abubakar Shekau di Hutan Sambisa.

Kelompok lainnya yang menjadi target operasi gabungan ini termasuk faksi pimpinan Mamman Nur, di sekitar Danau Chad.

Kedua lokasi tersebut berada di negara bagian Borno, Nigeria timur laut.

Menurut militer Nigeria, sejumlah jihadis telah terbunuh dan ratusan lainnya terpaksa menyerah dalam beberapa hari terakhir.

Petinggi di Abuja telah mengklaim pimpinan faksi tersebut Nur terluka dan salah seorang istrinya terbunuh saat serangan udara.

“Shekau adalah “kuda” yang dihabiskan, menunggu Waterloonya (kekalahannya),” kata juru bicara militer Brigadir Jenderal Sani Usman.

Usman sebelumnya mengatakan operasi tersebut – dengan kode “Deep Punch 2” – telah membuat “kemajuan yang luar biasa”.

Namun dia mengatakan empat tentara telah “membayar harga tertinggi” dan sembilan lainnya terluka karena serangan bom mobil bunuh diri terhadap sebuah kendaraan militer di dekat kamp Shekau.

Sumber dari milisi militer dan sipil yang diperoleh oleh AFP memberikan jumlah korban tewas lebih tinggi 10 orang.

Dua sumber keamanan Kamerun sementara mengatakan dua tentaranya telah terbunuh di Hutan Sambisa, meskipun tidak jelas apakah mereka termasuk di antara yang disebutkan oleh Usman.

Serangan Berlanjut

Boko Haram telah berjuang untuk membangun sebuah negara Islam garis keras di timur laut Nigeria sejak 2009 silam. Kekerasan tersebut telah menewaskan setidaknya 20.000 orang dan 2,6 juta jiwa penduduk mengungsi.

Pada 2015, empat negara tetangga bergabung dengan tetangga kecil barat Nigeria, Benin, untuk membentuk sebuah Multi-National Joint Task Force sebagai langkah merebut wilayah terpencil yang direbut para jihadis.

Presiden Nigeria, Muhammadu Buhari, seorang mantan jenderal militer yang diperkirakan akan menjalani masa jabatan kedua tahun depan, terpilih pada tahun 2015 dengan janji mengalahkan pemberontak.

Dia dan komandan militer telah berulang kali menegaskan bahwa afiliasi kelompok Negara Islam sebagai kekuatan yang telah dihancurkan namun serangan reguler masih terjadi di wilayah terpencil.

Faksi Nur, yang tergabung dalam Islamic State West Africa Province (ISWAP), Jumat lalu mengklaim terlibat dalam serangan akhir Desember lalu pada sebuah pangkalan militer Nigeria yang menewaskan sembilan tentara.

Shekau muncul dalam pesan video baru pada hari Selasa yang lalu dan mengklaim serangkaian serangan baru-baru ini di ibukota negara bagian Borno, Maiduguri dan kota-kota perbatasan Gamboru dan Damboa.

Kekuatan Boko Haram

Shekau, pemimpin Boko Haram sejak 2009 telah berbait kepada Daesh atau Islamic State pada 2015, seperti dilakukan pemberontakan militer lainnya yang ikut memberikan angin segar bagi Boko haram.

Tapi Shekau marah pada Agustus 2016 lalu ketika IS ternyata memberikan dukungannya kepada faksi yang dipimpin oleh Abu Mus’ab Al-Barnawi, putra pendiri Boko Haram, Mohammed Yusuf.

Mantan tangan kanan Nur-Shekau dan dalang pemboman kantor PBB 2011 di Abuja – dipandang sebagai pemimpin de facto dan Al-Barnawi sebagai figur.

Operasi melawan Shekau terkonsentrasi di tempat persembunyiannya di daerah Parisu, Borno, menurut sumber milisi militer dan sipil.

Seorang pemimpin milisi mengatakan serangan bom mobil bunuh diri yang menewaskan tentara terjadi di desa Lagara, di mana perburuan tentara terpaksa berhenti karena terjebak ranjau Boko Haram.

“Ada ranjau di seluruh rawa yang menuju ke kamp Shekau, yang menyulitkan pasukan untuk sampai ke perkemahan,” katanya.

“Begitu tentara menyeberangi sungai, mereka berada di Parisu. Shekau berada dalam genggaman mereka kali ini karena dia bersembunyi.”

Pelarian Shekau

Otoritas berwenang mengklaim telah berusaha membunuh Shekau beberapa kali dan berhasil melarikan diri.

Pada Desember 2016, Shekau lolos dari pasukan yang melewati daerah Kamp Zairo di Hutan Sambisa. Militer mengklaim telah membebaskan pusat kamp pelatihan itu. Namun demikian sekarang Boko Haram kembali menguasainya.

Nur, yang diyakini memiliki hubungan dengan afiliasi Al-Qaeda di Afrika Utara, disebutkan telah terluka dalam serangan udara di sebuah kamp militan di pulau Tumbin Kare, di Danau Chad.

“Dia telah pindah ke sana dari markas besarnya di Tumbin Gini minggu lalu,” menurut pemimpin milisi tersebut.

“Mamman Nur tidak pernah tinggal di satu lokasi tertentu, dia selalu berpindah-pindah antar kepulauan di bawah kendalinya untuk menghindari pemantauan,” tambahnya. “Dia tidak beruntung kali ini.”

Badan keamanan telah memperingatkan masyarakat tentang pejuang Barnawi / Nur “mencoba melebur ke dalam komunitas lain” di negara bagian utara Kano, Yobe dan Jigawa.

“Perhatiannya adalah bahwa para teroris akan berlindung di antara penduduk sipil untuk menciptakan malapetaka,” kata mereka. (asr)

Sumber : IndianExpress/AFP