Profesor Jaswir Asal Medan yang Mengajar di Malaysia Peraih King Faisal International Prize 2018

Epochtimes.id- Prof. Irwandi Jaswir dari Indonesia terpilih sebagai pemenang King Faisal International Prize 2018 dalam kategori pelayanan Islam.

Sekretariat Jenderal Raja Faisal International Prize mengumumkan pemenang Hadiah Nobel ke-40 dalam sebuah upacara yang diadakan di hadapan Pangeran Khaled Al-Faisal, emir Makkah, penasihat Kustodian Dua Masjid Suci dan ketua Yayasan Raja Faisal dan pejabat lainnya di Aula Sultan Prince of Al-Faisaliah Centre di Riyadh pada Rabu (10/1/2018) malam.

Anggota panitia seleksi, ilmuwan terkemuka, tokoh budaya dan media juga hadir dalam acara tersebut.

Hadiah tersebut terdiri dari sertifikat kaligrafi tulisan tangan yang meringkas karya pemenang, plakat 24 karat, medali emas 200 gram dan hadiah uang sebesar $ 200.000.

Prof Jaswir adalah seorang ilmuwan terkenal dalam ilmu halal. Dia telah dipilih untuk mendapatkan hadiah sebagai pengakuan atas layanan dan kontribusinya yang luar biasa dalam ilmu halal.

Saat ini, dia bekerja sebagai wakil dekan Institut Internasional untuk Penelitian dan Pelatihan Halal (INHART) dan Sekretaris Dewan Guru Besar di Universitas Islam Internasional Malaysia (IIUM).

Komite King Faisal Prize menyoroti kontribusi Profesor Jaswir dalam pembentukan dan pengembangan ‘Ilmu Halal’ melalui berbagai publikasi dan studi penelitian.

Dia juga memimpin Institut Internasional untuk Penelitian Halal di IIUM menjadikan sebagai pusat penelitian dan layanan yang terkenal terkait dengan makanan halal dan barang konsumsi.

Komite juga mempertimbangkan karyanya dalam mengembangkan metode baru untuk menganalisa zat yang digunakan dalam pembuatan ‘Alternatif Makanan Halal’, serta prosedur praktis untuk memproduksi Gelatin Halal dari berbagai sumber halal seperti unta dan ikan.

Komite tersebut juga mencatat bahwa kolaborasi Prof. Jaswir dengan ilmuwan lain mengembangkan metode baru untuk deteksi cepat zat non-halal dalam makanan, kosmetik dan barang konsumsi lainnya.

Contoh dari metode tersebut adalah ‘Portable Electronic Nose’ yang mendeteksi dalam beberapa detik adanya alkohol dan lemak babi pada makanan dan minuman.

Profesor Jaswir Lahir pada 20 Desember 1970 di Medan, Sumatera Utara. Jaswir memperoleh gelar sarjana di bidang Teknologi Pangan dan Gizi Manusia dari Universitas Pertanian Bogor (IPB) 1993, Master of Science dalam Ilmu Pangan dan Bioteknologi pada tahun 1996, serta PhD di bidang Kimia Pangan dan Biokimia pada 2000 dari Universiti Putra di Malaysia.

Profesor Jaswir telah mengambil banyak posisi akademis dan administratif selama karir produktifnya.

Sumbangannya yang besar melalui penelitiannya di bidang Ilmu Halal di mana dia telah menerbitkan lebih dari 120 artikeldi jurnal ilmiah serta menyelesaikan lebih dari 30 studi penelitian. Dia telah mengantongi lebih dari 60 penghargaan.

Pemenang lainnya penerima penghargaan King Faisal International Prize 2018 adalah Profesor Bashar Awad dari Yordania terpilih sebagai pemenang untuk kategori studi Islam dan Prof. Chokri Mabkhout dari Tunisia mengantongi penghargaan dalam kategori bahasa Arab dan sastra.

Penghargaan dalam bidang pengobatan diberikan kepada Prof. James P. Allison dari Amerika Serikat, sedangkan ilmuwan Inggris Prof. Sir John M. Ball dinyatakan sebagai pemenang dalam kategori sains.

Profesor Bashar Awad, seorang warga negara Yordania, telah memenangkan penghargaan tersebut dalam studi Islam yang topiknya “Edisi kritis dari teks sejarah dan biografi Islam.” (asr)

Sumber : Saudigazette