AS Terbangkan 3 Pesawat Pembom Siluman B-2 ke Pangkalan Guam

oleh Xia Yu

Epochtimes.id- Meskipun AS dan Korea Selatan sepakat tidak mengadakan latihan militer pada saat berlangsungnya Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang, tetapi militer AS mengirim 3  pesawat pembom siluman B-2 ke pangkalan militer mereka di Guam.

Pejabat Pentagon mengatakan bahwa hal ini sebagai bagian dari persiapan militer AS untuk bertindak yang sinyalnya disebarkan kepada umum.

Angkatan Udara AS pada Kamis (11/01/2018) memberi konfirmasi bahwa pihaknya telah menempatkan 3 buah pesawat pembom siluman B-2 di Guam, namun langkah tersebut telah dibaca oleh kalangan umum sebagai ‘ultimatum’ AS kepada Korea Utara.

Jurubicara Pentagon, Dana White hari Kamis kepada wartawan mengatakan : “Kita sudah siap untuk berperang malam ini”, Ia menegaskan bahwa Amerika Serikat akan mempertahankan hak untuk menggunakan semua opsi dari militer jika di bagian Pasifik manapun membutuhkannya.

Sinyal yang dikirim untuk semua pihak

Dana White mengatakan, langkah pentagon tersebut merupakan sebuah sinyal, yakni bagaimana pun usaha untuk meredakan situasi ketegangan (Semenanjung Korea) AS tetap berada dalam status ‘ Kita sudah siap untuk berperang malam ini’.

Seorang wartawan dalam komperensi pers bertanya mengapa militer AS di satu sisi menghentikan letihan militer karena Olimpiade, tetapi di sisi lain mengirim pembom B-2 ke Guam?

Letnan Jenderal Kenneth F. McKenzie, direktur Staf Gabungan AS menanggapinya dengan mengatakan bahwa pengiriman B-2 merupakan bagian dari rencana penempatan, dan yang tidak hanya akan mempengaruhi situasi di Semenanjung Korea, tetapi juga akan memperikan pengaruh yang lebih luas kepada koalisi Pacific Union. Inilah sebabnya mengapa AS menempatkan pesawat pembom.

Militer AS mengirim 3 pembom siluman B-2 ke Guam. Pejabat Pentagon mengatakan bahwa langkah tersebut merupakan ‘sinyal yang diberikan kepada semua orang’. (foto Wikipedia)

McKenzie menambahkan : “Jika Anda pikir bahwa sinyal itu dinyalakan hanya karena situasi di Semenanjung Korea, maka jelas itu adalah salah. Penempatan itu akan memberikan dampak  pada seluruh wilayah Pasifik”

Ada wartawan yang bertanya kepada McKenzie, Jika penempatan tersebut tidak ditujukan untuk Korea Utara, apakah sinyal itu juga berlaku buat PKT ? Ia menyawab bahwa penempatkan sejumlah pembom di lebih dari separo wilayah bumi itu sebagai bagian dari strategi militer AS, dan sinyal tersebut merupakan isyarat yang diberikan kepada semua orang.

AS memperbesar kekuatan militer di Lautan Pasifik

Selain pembom B-2, Angkatan Laut AS pada 5 Januari mengatakan bahwa kapal induk Carl Vinson milik Armada Ketiga Angkatan Laut AS dengan membawa lebih dari 6.000 orang personil angkatan laut telah meninggalkan pelabuhan asalnya San Diego di pantai barat Amerika Serikat menuju Pasifik Barat yang penuh ketegangan.

Angkatan Laut juga mengatakan bahwa Carl Vinson, kapal penjelajah rudal Lake Champlain dan dua kapal perusak rudal Wayne E.Meyer dan Michael Murphy sedang menjalani penempatan yang reguler.

Mayor Jenderal John Fuller, seorang komandan kelompok tempur mengatakan bahwa dia menantikan demonstrasi kelompok tempur yang terus berkembang dari Armada Ketiga di wilayah Pasifik, demi menunjukkan pelatihan kami yang efektif dan tekad mengemban tugas yang diberikan kepada kami.

Pada 6 Januari, kapal perang amfibi USS Wasp memasuki zona tempur Armada Ketujuh untuk memperbesar kekuatan serang siluman kelompok mereka.

VOA memberitakan, pejabat senior AS mengatakan bahwa tahun 2018 militer AS akan fokus pada peningkatan daya serang yang mematikan dan akan memprioritaskan penempatan senjata dan peralatan perang paling canggih di kawasan Pasifik Barat. (Sinatra/asr)

Sumber : Epochtimes.com