Pembunuhan dan Pemerkosaan Bocah Zainab yang Memicu Kemarahan Berdarah Rakyat Pakistan

Epochtimes.id- Kota Kasur di Provinsi Punjab, Pakistan, bergejolak menjadi pusat kekerasan menyusul serangan seksual dan pembunuhan terhadap gadis cilik Zainab Ansari yang berusia 6 tahun. Jenazah almarhumah Zainab ditemukan di sebuah tempat pembuangan sampah pada Selasa (09/01/2018).

Zainab dilaporkan sebagai anak ke 12 telah dibunuh pada tahun lalu sekitar kota Kasur – sebuah kota dengan sejarah panjang kasus pedofilia.

Para pengunjuk rasa marah karena aparat dinilai lamban terhadap kejahatan terakhir ini dengan menyerang sebuah rumah sakit, kantor polisi, dan kantor pemerintah menyebabkan transportasi umum berhenti dan memaksa penutupan pengadilan. Pada Kamis lalu, warga beramai-ramai menyerang rumah para politisi.

Sementara kota yang bergolak sedikit tenang mulai Jumat (12/01/2018). Namun demikian negara tersebut tetap marah atas kegagalan polisi untuk menangkap pelaku kejahatan itu.

“Kami menginginkan keadilan, dan kami berharap agar pembunuh putri kami tidak bebas dari hukuman,” kata ayah almarhumah Zainab, Muhammad Amin, kepada Arab News.

“Kami berharap pembunuhnya tidak hanya ditangkap tapi juga diberi hukuman teladan,” tambahnya.

Zainab diyakini telah diculik saat ingin mengaji pada tempat berjarak 100 meter dari rumahnya pada Kamis (04/01/2018). Orangtuanya ketika itu berada di Arab Saudi untuk melakukan umrah. Sedangkan Zainab tinggal bersama dengan bibinya.

Sejumlah tokoh sosial, politik dan agama telah mengunjungi orangtua almarhumah beberapa hari ini. Bahkan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Qamar Javed Bajwa meyakinkan keluarga Zainab bahwa penjahat itu akan ditangkap dan dihukum.

Warga Kasur, Mohammed Junaid mengatakan, polisi tidak serius melakukan tindakan terhadap pembunuhan anak-anak. Apalagi tidak ada penangkapan yang dilakukan selama penyelidikan mereka.

“Orang-orang Kasur tidak memiliki pilihan kecuali melakukan protes terhadap kelambanan pemerintah dan polisi,” katanya kepada Arab News.

Warga Kota Kasur itu menambahkan, mereka nantinya akan “mengatur semua gedung pemerintah di kota terbakar” jika pelakunya tidak segera ditangkap.

Tindakan Polisi justru bertambah runcing setelah pada Rabu (09/01/2018) saat mereka menembak dan membunuh dua pemrotes. Kemudian, Kepala Menteri Punjab Shahbaz Sharif meminta maaf kepada keluarga korban dan menjanjikan kompensasi.

“Seluruh bangsa harus keluar untuk mengungkapkan solidaritas dengan orangtua Zainab dan meminta para penguasa untuk mengambil tindakan yang meyakinkan untuk mengakhiri kejadian semacam itu,” Shakil Iftikhar, seorang pengusaha di Kasur, mengatakan kepada Arab News.

Namun, ada tanda-tanda, bahwa akhirnya pemerintah akhirnya terguncang.

Berbicara dengan Arab News, Menteri Negara Informasi dan Penyiaran Marriyum Aurangzeb menekankan, semua partai politik harus bergabung bersama untuk menciptakan kesadaran tentang penganiayaan anak dan membantu pemerintah memberlakukan Undang-Undang secara efektif.

Tak hanya Kasur yang telah menyaksikan kekhawatiran peningkatan serangan seksual terhadap anak di bawah umur.

Menurut Sahil, sebuah organisasi non-pemerintah untuk korban kekerasan dan pelecehan seksual, terdapat 4.139 kasus pelecehan seksual terhadap anak-termasuk penculikan, perkawinan anak-anak dan anak yang hilang -di Pakistan pada tahun 2016, rata-rata 11 insiden per hari dan meningkat 10 kali pada 2015.

Laporan tahunan Sahil, “Cruel Numbers,” terungkap pada tahun 2016: “Setelah data tahun sebelumnya, lebih banyak anak perempuan telah dilecehkan secara seksual tahun ini.”

“Kasus yang dilaporkan di bawah kategori kejahatan utama adalah: penculikan 1.455, pemerkosaan 502, sodomi 453, perkosaan kelompok 271, sodomi geng 268 dan 362 kasus percobaan (pelecehan seksual terhadap anak-anak). Kejahatan yang lebih serius lagi dilakukan saat korban dibunuh. Sebanyak 100 korban dibunuh setelah jadi korban penyerangan seksual.”

Saat ketegangan terus berlangsung tinggi hingga Jumat, Pemerintah Punjab menunjuk Petugas Kepolisian Daerah Multan Idrees Ahmad sebagai kepala tim investigasi gabungan untuk kasus pembunuhan Zainab.

Juru bicara Pemerintah Punjab, Malik Ahmed Khan mengatakan kepada Arab News bahwa polisi telah menemukan hubungan antara pembunuhan Zainab dan insiden baru-baru ini yang serupa di Kasur.

Khan mengatakan bahwa para ahli dari laboratorium ilmu forensik telah bekerja untuk pengembangan sketsa tersangka.

“Kami membuat database kriminal untuk pertama kalinya dalam sejarah negara untuk mengidentifikasi tersangka melalui pengenalan wajah,” katanya. Dia mengklaim polisi “sekarang dekat dengan tersangka.” (asr)

Sumber : Arabnews.com