EpochTimesId – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump berbicara dengan Presiden Xi Jinping melalui sambungan telepon pada 15 Januari 2018 waktu Pantai Timur Amerika. Mereka membahas masalah ancaman nuklir Korea Utara dan defisit perdagangan AS-Tiongkok.
Trump mengatakan bahwa defisit perdagangan masih berlanjut dan AS tidak menghendaki situasi ini terus terjadi. Pernyataan Gedung Putih pada 16 Januari 2018 menyebutkan bahwa masalah ancaman nuklir Korea Utara dan defisit perdagangan telah disampaikan langsung oleh Presiden Trump dalam kesempatan itu.
Trump dan Xi Jinping berbicara tentang dimulainya kembali dialog antara Korea Selatan dan Utara. Gedung Putih menyatakan bahwa hal ini diharapkan dapat mengubah perilaku ancaman Korut.
Trump mengatakan akan bekerja keras untuk mempertahankan gerakan global yang dipimpin AS untuk menekan Korea Utara sampai tercapainya denuklirisasi negara itu.
Kedua pemimpin juga membahas isu-isu perdagangan. Trump mengungkapkan kekecewaannya atas berlanjutnya defisit perdagangan dengan Tiongkok dan mempertegas bahwa AS tidak menghendaki situasi tersebut terus berlanjut.
Perwakilan Perdagangan AS, Robert Lighthizer pada 13 Januari 2018 menyerahkan kepada Trump sebuah alternatif pilihan untuk mengatasi persoalan ketidakimbangan transaksi perdagangan dengan Tiongkok.
Baru-baru ini, Robert Lighthizer dengan jelas menyatakan kepada dunia luar strategi perdagangan AS yang baru. Selain itu, ia menuduh otoritas berwenang Tiongkok menggunakan perilaku merampas dan menyalahgunakan subsidi untuk mendapatkan pangsa pasar global.
Pada 12 Januari, Kantor Perwakilan Perdagangan Amerika Serikat mengumumkan daftar nama vendor yang menjual produk dengan melanggar hak cipta. Sehingga vendor itu memperoleh reputasi terburuk di pasar global (Notorious Markets List) tahun 2017.
Hal itu menunjukkan bahwa Tiongkok masih menjadi pusat dari penjualan dan produksi produk-produk palsu. Daftar nama vendor itu juga menunjuk sejumlah nama pasar fisik dan on-line, termasuk diantaranya situs taobao milik Group Alibaba.
Hari Selasa (16/1/2018), pejabat senior Departemen Luar Negeri dan Departemen Pertahanan dari 20 negara mengadakan pertemuan di kota Vancouver, Kanada. Mereka membahas cara mengekang ambisi nuklir Korea Utara.
Para Menteri Pertahanan dari Kanada, Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, Inggris dalam acara pidato sambutan menyerukan tetap memberlakukan sanksi kepada Korea Utara. Meskipun dialog kedua Korea sudah bisa dimulai dan Korea Utara juga menyatakan keinginannya untuk ambil bagian di Olimpiade musim dingin.
Mereka juga sepakat untuk tidak mengendurkan tekanan kepada DPRK sampai rezim Kim Jong-un bersedia membatalkan program pengembangan senjata nuklir dan rudal. (ET/Wu Ying/Sinatra/waa)