Epochtimes.id- Pengeras suara terletak di kota Gamagori, Jepang biasaya digunakan memperingatkan masyarakat akan terjadi gempa bumi.
Namun pada Selasa (16/01/2018) pihak berwenang menggunakan sistem darurat nirkabel tidak memperingatkan akan adanya bencana alam, tapi ikan buntal maut.
Ikan buntal beracun, “fugu” dalam bahasa Jepang, aman dikonsumsi. Namun hanya bisa dijual dengan izin resmi, setelah bagian beracun yang mematikan telah dibuang saat dijual.
Sebuah supermarket di Gamagori, terlewatkan karena telah menjual lima bungkus ikan buntal berharga tinggi tanpa membuang bagian hatinya seperti dilaporkan Associated Press.
Pejabat lokal Koji Takayanagi mengatakan, “Kami meminta warga untuk menghindari makan fugu, menggunakan sistem nirkabel darurat Gamagori.”
“Tiga bungkus sudah ada, tapi dua masih tak diketahui,” katanya.
“Mengonsumsi hati fugu dapat melumpuhkan saraf motorik, dan dalam kasus serius menyebabkan tersesak pernafasan yang menyebabkan kematian,” kata pejabat daerah dalam sebuah pernyataan peringatan ditulis The Japan Times.
Alarm tersebut berbunyi pada Senin, 15 Januari 2018, setelah seseorang pembeli salah satu kemasan ikan buntal itu membawanya ke sebuah pusat kesehatan.
Namun, alarm loudspeaker mungkin lebih tentang undang-undang perizinan yang gagal-aman daripada bahaya nyata bagi kehidupan, menurut toko tersebut.
Berbagai variasi ikan buntal memiliki kandungan racun di berbagai bagian tubuh sesuai jenis Ikan.
Organ-organ yang berpotensi mengandung racun mematikan – seperti hati, ovarium, dan kulit .
Menurut AFP, supermarket tersebut mengatakan kepada petugas kesehatan mereka telah menjual jenis ikan buntal tertentu, yang disebut “yorito fugu,” selama bertahun-tahun. Tetapi tidak ada masalah kesehatan disebabkan bagian ikan yang dijual di toko sebelumnya.
“Beberapa ikan itu tidak mematikan atau tidak beracun,” tulis wartawan Jepang Sid Shigenori Ogura dalam sebuah komentar Facebook mengenai sebuah laporan BBC.
“Ikan buntal Yorito fugu seperti itu. Hanya sedikit dari Yorito-fugu yang bisa mengandung racun di bagian hati. ”
“Apa yang dilakukan supermarket itu tak sah, meski mereka keliru mengikuti tradisi lokal mereka,” tulisnya.
Ternyata salah satu bungkus ikan buntal itu disebut sudah dikonsumsi. Namun tidak ada laporan keracunan.
Tidak diketahui penangkal racun dari ikan buntal yang disebut tetrodotoxin. Racun dari ikan buntal ini menyebabkan mati rasa di sekitar mulut, sebelum kelumpuhan dan kematian potensial.
Setiap tahun ada laporan tentang orang-orang keracunan dengan makan fugu di Jepang. Menurut BBC, ada 23 kematian akibat keracunan fugu antara tahun 2000 dan 2012. (asr)
Sumber : The Epochtimes