oleh Wu Ying
Kementerian Pertahanan India pada Kamis (18/01/2018) melaporkan bahwa pihaknya telah berhasil meluncurkan sebuah rudal jarak jauh jenis Agni-V.
Menurut analis bahwa langka India tersebut membawa pesan yang ditujukan kepada negara tetangganya Tiongkok.
Dalam berita Twitter Kementerian Pertahanan India Kamis (18 Januari) tertulis : Pada pukul 9:53 pagi uji coba peluncuran sebuah rudal balistik antar benua jenis Agni-V (ICBM) dengan jarak tempuh 5.000 km dan memiliki tiga fase propulsi telah berhasil dilakukan dari Abdul Kalam, sebuah pulau yang terletak di luar pesisir pantai negara bagian Odisha. Tak lama kemudian, sebuah ucapan selamat datang dari kantor Perdana Menteri India.
India has successfully test fired the 5000-km range Inter-Continental Ballistic Missile Agni-V at 9:53am today. The Made in India canistered missile, having 3 stages of propulsion, was test fired from Abdul Kalam island off Odisha coast #MakeInIndia4Defence
— Raksha Mantri (@DefenceMinIndia) 18 Januari 2018
Dikabarkan bahwa rudal jenis Agni-V yang mampu membawa hulu ledak nuklir ini adalah rudal jarak jauh India yang paling canggih saat ini. Ini adalah uji coba kelima India sejak 2012, terakhir mereka lakukan pada Desember 2016.
CNN News melaporkan bahwa keberhasilan peluncuran kali ini memberi bukti bahwa Kemengterian Pertahanan India telah selangkah lebih maju dalam kemampuan bertahan.
Namun, Vipin Narang, seorang profesor ilmu politik di Massachusetts Institute of Technology (MIT) yang mempelajari proliferasi nuklir mengatakan bahwa uji coba yang dilakukan India pada Kamis itu hanya sebatas tes rutin terhadap roket pembawa hulu ledak apakah beroperasi normal. Termasuk kinerja penerbangan dan akurasinya, tetapi uji coba tidak melibatkan fungsi baru.
Menurut dugaan Federasi Ilmuwan Amerika (Federation of American Scientists), India memiliki sekitar 120 sampai 130 hulu ledak nuklir dan Amerika Serikat memiliki ribuan hulu ledak nuklir.
PM @narendramodi warmly congratulated the @DRDO_India and his entire team for successfuly test-fired to India’s most powerful nuclear capable Agni-V ballistic missile off Odisha coast. #MakeInIndia4Defence
— Narendra Modi Office (@namo_office) 18 Januari 2018
Mantan Kolonel Angkatan Darat India Ajai Shukla menganalisis bahwa langkah percepatan dalam uji coba rudal India bisa memicu komplikasi geopolitik.
Sejak bulan Juni tahun lalu, pasukan penjaga perbatasan Tiongkok dan India nyaris berbentrok fisik di dataran tinggi Doklam (sebutan India) atau Donglang (sebutan Tiongkok) yang sempat membuat New Delhi dan Beijing bersuasana tegang.
Baca juga : Setelah Tingkatkan Jumlah Pasukan Perbatasan, India Siap Boyong Persenjataan Seharga 553 Juta Dolar AS
Baik Ajai Shukla maupun Vipin Narang sama-sama percaya bahwa India dapat menggunakan rudal jarak jauh Agni-V untuk melawan Tiongkok.
Narang mengatakan bahwa sepanjang ketegangan di dataran tinggi itu belum reda total, maka peluncuran rudal India menarik perhatian lebih khusus karena masalah di antara kedua belah pihak masih belum terselesaikan.
Congratulations DRDO for successfully test-firing nuclear capable AGNI-V intercontinental ballistic missile. #MakeInIndia4Defence pic.twitter.com/5fZ8ZxZYzr
— BJP (@BJP4India) 18 Januari 2018
“Tidak dapat dipungkiri bahwa waktu yang digunakan untuk pengujian rudal memberikan sinyal kepada semua orang bahwa pesan yang dibawa peluncuran tersebut jangan-jangan ditujukan kepada Tiongkok,” kata Narang.
Baca juga : Tingkah Laku Aneh Penjaga Perbatasan Tiongkok – India, Apa Motifnya? Mancing Konflik ?
Traktat Pelarangan Menyeluruh Uji-coba Nuklir sudah diloloskan Majelis Umum PBB pada 10 September 1996 meskipun hingga kini belum mulai berlaku. India, Pakistan dan Korea Utara menandatangani perjanjian tersebut. (Sinatra/asr)
Sumber : ntdtv.com