EpochTimesId – Pemalsu yang mencetak uang tunai ditangkap di 11 negara bagian Amerika Serikat dalam enam bulan terakhir. Dolar AS dalam berbagai pecahan berhasil disita, seperti dikutip The Epoch Times dari Fox Business.
Negara bagian yang menjadi target peredaran uang palsu itu diantaranya New York, Iowa, Illinois dan Michigan. Laporan terakhir terungkapnya uang palsu datang dari New York City dan Iowa.
Sebuah laporan oleh CBS New York mengungkapkan bahwa pemilik bisnis lokal di Manhattan mendapat uang kertas palsu pesacah 20, 5 dan 1 dolar AS. Dolar palsu itu diterimanya dalam beberapa minggu terakhir.
Komplotan pemalsu biasanya menggunakan pecahan besar untuk membeli barang-barang murah. Mereka lalu mengumpulkan kembalian berupa uang asli.
Namun, tren itu kini telah berubah. Mereka sengaja mencetak pecahan kecil sehingga pedagang tidak teliti dan tidak memeriksanya.
Dua tersangka sebelumnya diawasi oleh detektif karena menggunakan uang palsu pecahan 1 dolar AS di Walmart Cedar City, Iowa, pada bulan Oktober 2018. Tersangka kemudian ditangkap pada tanggal 16 Januari 2018, karena kejahatan uang palsu itu.
Sebelumnya pada awal Januari ini, empat orang anggota komplotan uang palsu lainnya juga ditangkap. Mereka beroperasi di Rochester, New York. Keempatnya telah menipu setidaknya 16 pedagang setempat dengan mata uang palsu selama dua bulan terakhir.
Menurut laporan tahun 2006, Departemen Keuangan memperkirakan bahwa lebih dari 70 juta dolar AS yang beredar adalah palsu. Data itu menunjukkan bahwa rata-rata 1 uang palsu ditemukan diantara 10.000 orang.
“Baru-baru ini ada kekhawatiran apakah Korea Utara dapat menghasilkan teknologi pencetak uang palsu, mengingat sanksi dan tekanan yang diberikan pada mereka baru-baru ini,” ujar Alex Reichmann, pakar uang palsu dan CEO iTestCash.com, kepada FOX Business.
“Tapi secara umum, uang palsu tampaknya merupakan kejahatan mantap yang selalu terjadi di AS dan juga di luar negeri.”
Walau jumlah kasus uang palsu rendah, pemilik usaha kecil perlu menyadari bahwa pemalsu uang ada di luar sana. Pedagang kecil perlu belajar bagaimana mengenali uang palsu, secara sederhana.
Alex Reichmann berbagi beberapa metodenya ;
Pertama, dia merekomendasikan pedagang untuk meraba uangnya. Pedagang bisa membandingkan dengan uang asli, apakah kertanya lebih tebal atau lebih tipis dari biasanya? Semua uang dicetak dengan kualitas kertas yang sama.
Kedua, Reichmann menyarankan untuk membandingkan uang yang diduga palsu dengan yang asli.Periksa apakah uang terasa memiliki perbedaan, terutama dalam fitur keamanan.
Jika pedagang kecil masih belum yakin, dapatkan sumber cahaya yang bagus dan periksa kualitas cetaknya.
Tidak peduli berapa umur uang kertas, pencetakan harus tajam dan tinta harus sama warna pada semua uang kertas.
Departemen Keuangan AS menggunakan pelat cetak berkualitas tinggi dan tidak mengeluarkan uang kertas dengan kualitas lebih rendah, walau untuk pecahan kecil. Jika pencetakan pada uang kertas tidak sempurna, bisa jadi itu adalah uang palsu.
Kemudian, menurut Reichmann, lihat bagian gambar dolar. Gambar harus menonjol jika dibandingkan dengan cetakan latar belakang dan menjadi sangat tajam. Jika gambarnya bercampur dengan latar belakang, uang kertas itu kemungkinan besar palsu.
Terakhir, Reichmann menyarankan untuk memeriksa pinggiran gambar itu, dan mencari kalimat ‘THE UNITED STATES OF AMERICA’. Huruf dari kalimat itu sangat bagus dengan teksnya yang sangat kecil dan sangat rumit. Sangat sulit bagi para pemalsu untuk mencetak dengan kualitas yang sama. (Chris Jasurek/The Epoch Times/waa)