Tahun 2121. Menara London tidak lagi sekadar rumah bagi Permata Mahkota Kerajaan Inggris. Sekarang ini sebuah lingkungan desa konservatif di dalam kota yang menampung para pensiunan dan anak-anak.
Langit-langit ibukota Inggris dihiasi dengan turbin angin dan taman yang rimbun tumbuh dari jembatan-jembatan dan blok-blok menara sementara kapal-kapal yang sedang berlayar adalah satu-satunya penghubung di Sungai Thames.
Inilah pandangan seorang profesor ilmu sosial lingkungan yang membayangkan seperti apa utopia (hayalan ideal) lingkungan sekitar 1.000 tahun lagi.
Terinspirasi oleh konsep negarawan Inggris, Thomas More, tentang sebuah kota pulau yang sangat indah fantastis, 500 tahun setelah rilis bukunya “Utopia”, Profesor Alan Marshall dan sekelompok mahasiswa kreatif di Universitas Mahidol di Thailand telah membayangkan bagaimana dunia kita dapat beradaptasi untuk bertahan hidup dari ancaman-ancaman lingkungan.
Ide menarik mereka untuk 100 kota di dunia pasca perubahan iklim disusun dalam sebuah buku baru berjudul “Ecotopia 2121”.
Pandangan Marshall untuk London melihat sebuah desa dengan lingkungan dan konservasi yang subur dirancang untuk membuat tempat yang aman bagi anak-anak dan para pensiunan, yang terjaga dari kota-kota lain yang berasap dan bising.
Rencana-rencana pemandangan area kota yang provokatif juga mencakup Kazakhstan, tempat kelahiran apel, yang ditutupi oleh sejuta pohon apel, Antalya, Turki sebagai Kota Surya untuk Mediterania dan Lanzhou, Tiongkok, di atas sebuah jembatan batu setelah meledakkan gunung-gunungnya.
Meskipun rencana pemandangan kota yang provokatif tidak boleh dianggap terlalu serius (kampung halaman Marshall di Wellington, Selandia Baru, digambarkan sebagai pemandangan yang tenang dari Middle Earth), mereka pasti membuat Anda berpikir. (Dailymail/ran)