EpochTimesId – Amazon tidak membayar pajak atas penghasilan 5,6 miliar dolar AS tahun lalu, seperti dikutip dari The Epoch Times, Kamis (1/3/2018).
Menurut Institut Perpajakan dan Kebijakan Ekonomi (ITEP), Amazon tidak akan membayar pajak untuk tahun 2017 karena kredit pajak, potongan pajak, dan opsi saham eksekutif. Laporan ITEP mengatakan kondisi ini akan melanjutkan tren bahwa Amazon hampir tidak membayar pajak selama lima tahun terakhir.
Seperti dikutip dari artikel Splinter, lokasi kantor pusat global Amazon membantu perusahaan menghindari pajak. Kendali operasional global Amazon dijalankan dari Luksemburg. Uni Eropa telah menuduh negara tersebut memberikan keringanan pajak Amazon kepada orang-orang ilegal.
Splinter mengatakan bahwa sejak awal, strategi Jeff Bezos dengan membangun Amazon adalah untuk menghindari pajak. Artikel tersebut mengutip tujuan asli Bezos untuk membangun markas Amazon AS di ‘reservasi native’ demi keringanan pajak.
Sementara San Francisco pada saat itu menolak usaha Amazon untuk melakukannya. Walau demikian, kota-kota lain sekarang berlomba menawarkan potongan pajak kepada Amazon, demi dipilih sebagai lokasi markas kedua Amazon di Amerika Serikat. Amazon belum mengumumkan pilihannya karena masih mempertimbangkan opsi yang paling menguntungkan.
Artikel Splinter mengutip pendapatan global Amazon menghasilkan pengurangan pajak yang signifikan. Pengurangan pajak juga diperoleh dengan cara ekspansi konstan yang menghasilkan kondisi kerja yang buruk di fasilitas Amazon dan upah rendah, serta kebijakan kegiatan amal oleh Bezos.
Presiden Trump telah mengungkapkan keprihatinannya di masa lalu tentang praktik bisnis Amazon yang telah berdampak negatif pada pesaing yang lebih kecil. Dia juga menuduh Washington Post milik Bezos digunakan untuk memperburuk situasi. Dia menuduh Amazon menyakiti iklim bisnis bahkan sebelum dia menjadi presiden.
“Amazon melakukan kerusakan besar pada pengecer yang membayar pajak. Kota, provinsi dan negara bagian di seluruh AS sedang terluka, banyak pekerjaan hilang!” Tulis Trump dalam tweet tahun lalu.
“The @washingtonpost, yang kehilangan banyak uang, dimiliki oleh @JeffBezos untuk tujuan menyimpan pajak di perusahaan nirlabanya, @amazon,” tulis twit Trump pada 2015.
Bezos menanggapi melalui Twitter dengan mengatakan bahwa dia masih akan mencadangkannya pada roket Blue Origin. Kicauannya duakhiri dengan hashtag #sendDonaldtospace. Blue Origin adalah perusahaan kedirgantaraan milik Bezos.
Terlepas dari perseteruan dengan Trump, Amazon tetap mendapat keuntungan dari undang-undang pajak baru yang disahkan oleh pemerintahan Trump. Amazon mengharapkan untuk menerima keringanan pajak hingga 789 juta dolar tahun ini karena pemotongan tersebut, menurut Splinter.
Jeff Bezos saat ini menduduki peringkat sebagai orang terkaya di dunia, menurut sebuah daftar Bloomberg. Tepat di belakangnya ada Bill Gates, Warren Buffet, dan Mark Zuckerberg. (NTD.tv/waa)