Epochtimes.id- Pecinta konservasi pada Selasa (20/03/2018) berduka setelah menerima kabar kematian Sudan, badak Putih Utara jantan.
Seekor Sudan bukanlah sebagai badak biasa karena dia adalah semacam ‘selebriti’ yang mencuri hati banyak orang untuk berkunjung ke Kenya untuk melihatnya bahkan berpose untuk foto dengannya.
Dia adalah badak putih utara terakhir dan harapan terakhir untuk meneruskan trahnya di dunia ini.
Sudan lahir di Sudan Utara pada 19 November 1973. Badak langka ini mati pada Selasa, 20 Maret 2018 di Kenya setelah berjibaku dengan komplikasi terkait usianya yang menua.
Badak berusia 45 tahun itu dilaporkan telah di-eutanasia pada Senin ketika kondisinya “memburuk”. Dia tak bisa lagi berdiri.
It is with great sadness that Ol Pejeta Conservancy and the Dvůr Králové Zoo announce that Sudan, the world’s last male northern white rhino, age 45, died at Ol Pejeta Conservancy in Kenya on March 19th, 2018 (yesterday). #SudanForever #TheLoneBachelorGone #Only2Left pic.twitter.com/1ncvmjZTy1
— Ol Pejeta (@OlPejeta) 20 Maret 2018
“Otot dan tulangnya telah menurun dan kulitnya memiliki luka yang meluas, dengan infeksi yang mendalam di kaki belakang punggungnya,” demikian sebuah pernyataan dari Ol Pejeta Conservancy di Kenya dikutip the-star.co.ke.
Sudan masih bayi ketika dia ditangkap oleh sebuah tim dari Chipperfield safari park firm di tempat permainan Shambe, Sudan Selatan, pada Februari 1975.
Sudan was being treated for age-related complications that led to degenerative changes in muscles and bones combined with extensive skin wounds. His condition worsened significantly in the last 24 hours; he was unable to stand up and was suffering a great deal.
— Ol Pejeta (@OlPejeta) 20 Maret 2018
Dia kemudian dijaga oleh petugas polisi selama 24 jam untuk melindunginya dari perburuan.
Sudan kemudian dipindahkan ke Ol Pejeta Conservancy untuk program pemuliaan “Last Chance To Survive” pada Desember 2009 bersama tiga badak betina yang masih bertahan hidup.
Ini tak lain harapan agar spesies jenis badak ini memiliki habitat yang lebih alami untuk berkembang biak.
Sudan memiliki tiga bayi dengan badak betina bernama Nasima. Tetapi setelah badak betina ini mati, Sudan menolak untuk kawin dengan badak betina lainnya. Bahkan Sudan melukai mereka dengan tanduk besarnya. (asr)