Epochtimes.id- Pentagon telah merilis rekaman operasi pasukan gabungan Pasukan Khusus AS dan Afghanistan di Jawzjan yang menewaskan seorang komandan Daesh dan seorang pemberontak lainnya.
Penggerebekan malam itu dilakukan di desa Mughul, distrik Darzab di provinsi itu tiga hari lalu.
Pentagon Rabu (28/03/2018) menambahkan bahwa “kekalahan taktis pejuang Islamic State-Khurasan (Daesh) di Jawzjan adalah yang terbaru dalam serangkaian Afghanistan. Keberhasilan kontraterorisme AS menargetkan Daesh di Afghanistan utara tahun ini. ”
Menurut Pentagon, pasukan Afghanistan dan AS turut menewaskan empat pejuang Daesh di distrik Darzab.
“Enam hari sebelumnya pada 16 Maret, serangan udara AS menewaskan komandan peleton Daesh, Omair dan Abu Samaya, saat keduanya bertemu di provinsi Sar-e Pul.”
“Kemudian malam itu, serangan malam ASSF di markas Daesh di Jawzjan mengakibatkan hilangnya 13 teroris lainnya. Pendahulu Omair dan Abu Samaya, Khitab Aka, fasilitator kepala pejuang asing Daesh di Jawzjan, ditangkap oleh pasukan Afghanistan pada 28 Januari,” demikian keterangan Pentagon.
Pentagon menyatakan bahwa Daesh tidak dapat mengakar di Afghanistan, mengandalkan pada memanfaatkan persaingan suku untuk kesetiaan jangka pendek dan dukungan eksternal untuk pejuang, peralatan dan pembiayaan.
Pernyataan ini muncul hanya beberapa jam setelah Kementerian Pertahanan Afghanistan mengkonfirmasi Angkatan Udara Tentara Nasional Afghanistan (ANA) menjatuhkan sebuah bom yang dipandu laser di sebuah markas Taliban di provinsi Farah, di barat Afghanistan, untuk pertama kalinya dalam pertempuran.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Mohammad Radmanish mengatakan beberapa komandan lokal Taliban tewas dalam serangan itu.
Pasukan Afghanistan akan menargetkan markas Taliban dari udara dengan menggunakan teknologi. Menurut laporan, bom itu dijatuhkan tiga hari lalu.
Departemen Pertahanan AS mengatakan A-29 Super Tucano, dilengkapi dengan bom yang dipandu dan terarah, menjatuhkan GBU-58 pada 22 Maret.
Radmanish mengatakan: “Ini adalah teknologi baru dan modern (untuk Afghanistan) di mana bom dijatuhkan oleh pilot dari dalam kabin pesawat dan dipandu oleh pilot menuju targetnya.” (asr)
Sumber : Tolonews.com