EpochTimesId – Sebuah penjara di negara bagian Carabobo, Venezuela dibakar oleh para napi untuk melarikan diri, Rabu (28/3/2018) malam. Jaksa Agung Venezuela menegaskan sedikitnya 68 orang meninggal dalam kebakaran.
Beberapa jam setelah berita tersebut beredar, keluarga para napi datang berbondong-bondong ke lokasi kebakaran. Mereka pun menangis histeris.
Mereka harap-harap cemas menanti kabar tentang kondisi orang yang mereka cintai. Keluarga dan kerabat napi meminta pihak berwenang untuk menjelaskan ikhwal kebakaran tersebut.
Kedua belah pihak sempat bentrok karena sejumlah orang berusaha untuk menerobos masuk ke dalam halaman penjara. Tentu saja mereka tidak diperkenankan masuk oleh polisi anti huru-hara yang menjaga.
Media lokal Venezuela memberitakan, polisi menggunakan gas air mata untuk menghalau serbuan keluarga dan masyarakat. Sayangnya pemerintah daerah sama sekali tidak memberitakan masalah ini.
“Saya tidak tahu apakah anak saya masih hidup,” ujar seorang ibu bernama Aida Parra, kepada kantor berita Spanyol EFE.
Parra menanyakan nasib anakanya sambil menangis. “Mereka (pihak berwenang) tidak memberitahu apapun kepada saya,” lanjutnya, terbata-bata.
Tarek Saab, seorang jaksa mengatakan bahwa empat orang jaksa telah ditunjuk untuk menyelidiki kasus fatal ini. Dia juga mengatakan bahwa hampir semua korban adalah tahanan, tetapi setidaknya dua orang wanita yang waktu kejadian sedang mengunjungi penjara juga ikut menjadi korban tewas.
Penjara tersebut adalah bagian dari kantor polisi setempat. Staf lapangan mengatakan bahwa ada sekitar 60 orang napi yang berada dalam sel.
Namun, penjara di Venezuela telah mendapat banyak kritikan karena melebihi standar okupansi penjara serta fasilitas yang tersedia pun buruk. Sebuah lembaga peneliti lokal dalam laporan tahun lalu menyebutkan bahwa angka statistik yang paling dapat diandalkan adalah laporan tahun 2015.
Dalam statistik 2015 disebutkan bahwa terdapat 49.644 orang napi yang ditahan dalam penjara yang hanya bisa menampung 19.000 orang. Ada juga, 33.000 napi ditahan dalam ruang tahanan yang hanya mampu menampung 5.000 orang.
Una Ventana a la Libertad, sebuah organisasi nirlaba lokal yang bergerak dalam pengawasan penjara mengatakan, kejadian rusuh pada hari itu dipicu oleh seorang polisi sipir penjara yang melakukan penembakan terhadap seorang napi. Peluru yang dimuntahkan mengenai paha seorang napi.
Tidak lama kemudian, ada napi yang membakar kasur penjara sehingga api cepat berkobar. “Ada napi yang tewas terbakar, ada pula napi yang karena menghirup asap kebakaran, mati lemas.”
Menurut Jesus Santander, seorang pejabat di Negara Bagian Carabobo, situasi sekarang telah terkendali. Dia mengatakan negara bagian sedang berduka bagi para korban.
Video Pilihan Erabaru Chanel :
https://youtu.be/fTKcu82AtsA
“Kami ingin keadilan,” ujar kerabat napi, María José Rondón dalam video yang dirilis ke Twitter.
Dia menyebutkan bahwa keluarga dan kerabat ingin tahu apa yang sesungguhnya terjadi di penjara tersebut. (Zhang Zhi/ET/Sinatra/waa)