BEIJING / WASHINGTON – Tiongkok membalas dengan cepat terhadap rencana pemerintah Trump mengenakan tarif sebesar $50 miliar untuk barang-barang Tiongkok, telah mengumumkan pada 4 April bahwa Tiongkok akan membalas dengan daftar pajak serupa pada impor utama AS termasuk kedelai, pesawat, mobil, daging sapi dan bahan kimia.
Kecepatan perjuangan perdagangan antara Washington dan Beijing meningkat pesat, Tiongkok membutuhkan waktu kurang dari 11 jam untuk menanggapi dengan langkahnya sendiri, menyebabkan aksi jual tajam di pasar-pasar saham global dan komoditas.
Presiden AS Donald Trump, yang telah lama menuduh para pendahulunya telah menjalankan Amerika Serikat dengan buruk dalam masalah perdagangan, menolak anggapan bahwa tindakan gayung bersambut tersebut adalah perang dagang antara dua negara adikuasa ekonomi dunia.
“Kita tidak dalam perang dagang dengan Tiongkok, perang itu telah hilang bertahun-tahun yang lalu oleh orang-orang bodoh, atau tidak kompeten, yang mewakili AS,” tulis Trump dalam sebuah posting di Twitter pada Rabu pagi.
Karena tindakan-tindakan tersebut tidak akan dilakukan dengan segera, mungkin ada ruang untuk manuver. Publikasi tentang daftar Washington memulai periode komentar publik dan konsultasi yang diharapkan berlangsung sekitar dua bulan. Tanggal efektif untuk langkah-langkah Tiongkok tergantung pada kapan tindakan AS tersebut membawa pengaruh.
Sekretaris Perdagangan AS Wilbur Ross mengatakan dalam sebuah wawancara dengan CNBC bahwa itu tidak akan mengejutkan jika tindakan perdagangan AS dan Tiongkok membawa pada negosiasi-negosiasi, meskipun dia tidak akan berspekulasi tentang kapan ini mungkin terjadi.
Para investor bertanya-tanya, bagaimanapun, seberapa jauh seseorang di dalam perselisihan perdagangan terburuk dalam beberapa tahun dapat meningkat.
“Asumsinya adalah Tiongkok tidak akan merespon terlalu agresif dan menghindari ketegangan yang meningkat. Tanggapan Tiongkok adalah kejutan bagi sebagian orang,” kata Julian Evans-Pritchard, ekonom senior Tiongkok di Capital Economics, mencatat bahwa tidak ada pihak yang menyerukan diberlakukannya tarif-tarif tersebut.
“Ini lebih dari permainan nekat, membuatnya jelas berapa biayanya, dengan harapan kedua belah pihak dapat mencapai kesepakatan dan tidak ada tarif yang akan diberlakukan,” kata Evans-Pritchard.
Barang-barang buatan AS yang tampaknya menghadapi tarif tambahan di Tiongkok, berdasarkan analisis daftar Beijing, termasuk mobil-mobil listrik Tesla Inc., model-model otomotif Lincoln milik Ford Motor Co., jet-jet Gulfstream buatan General Dynamics Corp., dan Wiski Jack Daniel milik Brown-Forman Corp.
Tidak seperti daftar Washington, yang dipenuhi dengan banyak barang-barang industri yang tidak jelas, daftar Tiongkok menyerang ekspor AS, termasuk kedelai, daging sapi beku, kapas, dan komoditas pertanian utama lainnya yang diproduksi di negara-negara dari Iowa sampai Texas yang memilih Trump di 2016 pemilu Presiden.
“Tiongkok juga mencoba untuk melemahkan keinginan kita dengan menargetkan segmen tertentu dari ekonomi kita,” penasihat perdagangan Gedung Putih, Peter Navarro mengatakan dalam sebuah wawancara dengan National Public Radio.
“Tapi mari kita ingat: kita membeli barang lima kali lebih banyak daripada yang mereka beli dari kita. Mereka memiliki lebih banyak kerugian dalam eskalasi dalam hal ini,” tambahnya.
Target-target Politik
Sementara Washington menargetkan produk yang mendapat manfaat dari kebijakan industri Tiongkok, termasuk prakarsa “Made in China 2025” untuk menggantikan impor teknologi canggih dengan produk domestik di industri strategis seperti IT canggih dan robotik, tindakan-tindakan Beijing tampak bertujuan menimbulkan kerusakan politik.
Tembakau dan wiski, misalnya, keduanya ada di daftar Beijing dan diproduksi di negara bagian termasuk Kentucky, rumah dari Ketua Mayoritas Senat As, Mitch McConnell.
Daftar tarif tambahan 25% Beijing untuk barang-barang AS mencakup 106 barang dengan nilai perdagangan yang sesuai dengan $50 miliar yang ditargetkan pada daftar Washington, kata kementerian perdagangan dan keuangan Tiongkok.
“Ini adalah pengubah permainan nyata dan memindahkan sengketa perdagangan jauh dari simbolisme ke tindakan yang benar-benar akan melukai ekspor pertanian AS,” kata analis komoditas Commerzbank, Carsten Fritsch.
Daftar tarif Tiongkok mencakup pesawat yang kemungkinan akan mencakup model lama seperti pesawat jet body ramping pekerja keras 737 milik Boeing Co., tetapi bukan model yang lebih baru seperti 737 MAX atau pesawat yang lebih besar.
Juru bicara yang berbasis di Beijing untuk Boeing, eksportir tunggal terbesar AS ke Tiongkok, menolak berkomentar.
Pengumuman Beijing memicu penjualan besar-besaran di pasar keuangan global, dengan saham berjangka AS meluncur 1,5 persen dan komoditi kedelai AS jatuh hampir 5 persen dan di jalur penurunan terbesar mereka sejak Juli 2016. Dolar secara singkat memperpanjang kerugian awal, sementara yuan Tiongkok tergelincir di dalam perdagangan luar negeri.
Respon Kilat
Beberapa jam sebelumnya, pemerintah AS mengumumkan rincian mendetail sekitar 1.300 barang industri, transportasi, dan medis Tiongkok yang dapat dikenakan 25 persen pajak, mulai dari dioda pemancar cahaya sampai suku cadang mesin.
Langkah AS tersebut bertujuan memaksa Beijing untuk mengatasi apa yang dikatakan Washington sebagai pencurian kekayaan intelektual AS dan transfer teknologi paksa dari perusahaan-perusahaan AS ke perusahaan-perusaan pesaing di Tiongkok, tuduhan-tuduhan yang pejabat Tiongkok sangkal.
Daftar tarif dari kantor Perwakilan Perdagangan AS (USTR) tersebut Robert Lighthizer telah mengikuti pengenaan tarif Tiongkok senilai $3 miliar untuk buah-buahan, kacang-kacangan, daging babi dan anggur dari AS, untuk memprotes tarif pada baja dan aluminium Tiongkok yang diberlakukan bulan lalu oleh Trump.
Sedikit Dampak pada Konsumen AS
Banyak produk-produk elektronik konsumen yang dirancang di Amerika Serikat tetapi dirakit di Tiongkok, seperti ponsel buatan Apple Inc. dan laptop buatan Dell, telah dikeluarkan dari daftar AS, seperti alas kaki dan pakaian, telah menarik napas lega dari para pengecer yang memiliki kekhawatiran biaya lebih tinggi untuk konsumen Amerika.
Sumber industri AS mengatakan daftar tersebut agak tidak terduga karena sebagian besar produk-produk teknologi konsumen kelas utama, salah satu kategori ekspor utama Tiongkok ke AS.
Kantor USTR mengembangkan target tarif menggunakan algoritma komputer yang dirancang untuk memilih produk yang akan menimbulkan rasa sakit maksimum pada eksportir Tiongkok tetapi membatasi kerugian pada konsumen AS.
USTR telah menjadwalkan dengar pendapat 15 Mei tentang tariff-tarif tersebut, dimana telah diumumkan sebagai hasil penyelidikan berdasarkan Bagian 301 dari Undang-Undang Perdagangan AS 1974. (ran)
ErabaruNews
