Uji Coba Roket Bom Aktif Rusia Paksa Negara Baltik Tutup Laut dan Ruang Udara

EpochTimesId – Rusia menguji rudal dengan bom aktif di Laut Baltik pada 4 April 2018. Uji coba itu membuat Latvia, seorang anggota NATO menjadi khawatir.

Latvia mengatakan latihan itu telah memaksa negaranya untuk menutup sebagian wilayah komersial Baltik.

Sebelum uji coba dengan bom aktif digelar, Kementerian pertahanan Rusia memberikan peringatan. Moskow mengatakan pada 2 April 2018 bahwa Armada Baltik, yang berbasis di eksklave Eropa Kaliningrad, sedang mempersiapkan pelatihan rutin di Laut Baltik.

Latihan itu termasuk latihan pemadam kebakaran untuk berlatih menggempur target udara dan laut.

“Ini adalah unjuk kekuatan,” kata Perdana Menteri Latvia, Maris Kucinskis kepada Reuters. “Sulit untuk memahami bahwa itu bisa terjadi begitu dekat dengan negara (kami).

Video Rekomendasi :

Uji coba tersebut dilakukan di zona ekonomi eksklusif Latvia. Itu adalah wilayah laut di luar perairan teritorial Latvia, di mana Latvia memiliki hak ekonomi khusus, serta lebih jauh ke barat di Laut Baltik.

Riga telah menutup beberapa wilayah udaranya selama tiga hari uji coba. Swedia juga mengeluarkan peringatan untuk lalu lintas laut sipil dan mengatakan mungkin ada penundaan dan gangguan terhadap lalu lintas udara sipil.

‘The Swedish Transport Agency’ menugaskan apa yang disebut ‘D-zone’ sementara, atau daerah bahaya, ke Laut Baltik selatan. Mereka mengatur ulang lalu lintas udara dan laut.

Uji coba rudal dengan dilengkapi bom aktif ini digelar menyusul latihan tempur besar-besaran Rusia September 2017 lalu. Latihan itu membentang dari Baltik hingga Laut Hitam.

Latihan Rusia membuat negara-negara Barat ketakutan. Sebab latihan ini berskala besar, dengan ruang lingkup sangat luas, dan apa yang dikatakan NATO adalah kurangnya transparansi.

Pada saat ketegangan Timur-Barat (Eropa) yang tinggi, para pejabat NATO khawatir bahwa setiap kecelakaan yang melibatkan senjata militer dan kapal atau pesawat sipil, bisa memicu konflik yang lebih luas.

Namun, Moskow justru berulang kali menuduh NATO yang terlebih dahulu mengobarkan propaganda anti-Rusia.

Seorang petugas polisi berjaga-jaga di luar rumah mantan perwira intelijen militer Rusia, Sergei Skripal, di Salisbury, Inggris, 8 Maret 2018. (Peter Nicholls/Reuters/The Epoch Times)

Tindakan Provokatif
Latvia mengatakan latihan tempur Rusia, sebelumnya tidak pernah terjadi begitu dekat dengan wilayahnya.

Kucinskis mencatat bahwa keputusan untuk uji coba yang begitu dekat dengan perairan Latvia terjadi setelah pengusiran negara-negara Barat terhadap para diplomat Rusia bulan lalu. Ini adalah yang terbesar sejak era Perang Dingin.

Para diplomat diusir setelah serangan racun saraf pada 4 Maret 2018 terhadap mantan agen ganda Rusia dan putrinya di Salisbury, Inggris. Inggris, dengan dukungan Barat yang kuat, menyalahkan Rusia atas keracunan itu. Moskow menyangkal keterlibatan atau kesalahan apa pun.

Para pejabat Latvia mengatakan Rusia tidak melanggar aturan internasional dan berhak untuk menggelar latihan militer. Namun kementerian pertahanan Latvia memanggil atase militer Rusia untuk menyatakan keprihatinannya dan mengangkat masalah waktu yang tidak tepat. Rusia mengatakan bahwa mereka sedang menguji kesiapan pasukannya setelah musim dingin.

“Latihan berlangsung selama tiga hari di wilayah di mana ada lalu lintas penerbangan yang sangat intensif, dan mengingat segala sesuatu yang terjadi dalam hubungan antara Barat dan Rusia, saya pikir itu adalah tindakan yang agak provokatif,” ujar duta besar Latvia untuk Rusia, Maris Riekstins, seperti diberitakan Latvia Television.

Latvia akan mengangkat masalah itu pada pertemuan rutin utusan NATO di Brussels pekan depan. (Reuters/The Epoch Times/waa)