Zhang Ting
Di tengah laporan investigasi pemerintah Amerika Serikat tentang perdagangan tidak adil Beijing baru-baru ini, pemerintah AS untuk kali pertama mengungkapkan secara terbuka peran Liu Xiaobei, kepala mata-mata jaringan PKT (Partai Komunis Tiongkok).
Laporan yang dirilis oleh Robert Lighthizer, Perwakilan Perdagangan AS, selain memaparkan praktik perdagangan yang tidak adil di Beijing, juga mengungkapkan peran Mayor Jendral PLA (Tentara Pembebasan Rakyat), mantan Menteri Departemen Ketiga PLA (3PLA), Liu Xiaobei dalam spionase dunia maya. 3PLA dewasa ini adalah unit inti dari pasukan Strategic Support Force PKT. Bagian utama dari pasukan ini disebut Cyber Corp.
“Departemen Sistem Jaringan” ini juga menyerap Unit Perang Psikologi Tentara PLA yang dikenal sebagai Pangkalan 311 untuk melakukan perang informasi, termasuk penyebaran informasi palsu.
”Washington Times” mengatakan, konon melulu di Kantor Pusat Beijing di Distrik Haidian “Departemen Sistem Jaringan” tersebut mempekerjakan 100.000 peretas, ahli bahasa dan analis. Cabang-cabangnya berlokasi di Shanghai, Qingdoa, Sanya, Chengdu dan Guangzhou.
Laporan pemerintah AS tentang PKT mengungkapkan bahwa Liu Xiaobei pernah menginstruksikan 3PLA untuk melakukan kegiatan spionase dunia maya di perusahaan-perusahaan AS dengan tujuan menyediakan berita intelijen kompetitif bagi perusahaan milik PKT.
PKT menggunakan serangan internet untuk mendukung perkembangan teknologinya
Laporan investigasi mengatakan bahwa China National Offshore Oil Corporation (CNOOC), sebuah perusahaan milik PKT, pernah meminta 3PLA untuk mengumpulkan informasi tentang beberapa perusahaan minyak dan gas alam Amerika Serikat yang bergerak dalam teknolodi shale gas. Laporan ini menyebutkan dua kasus perusahaan AS diserang/dibajak datanya oleh 3PLA.
Dalam salah satu kasus ini, peretas militer PKT menerobos masuk ke jaringan perusahaan AS dan mencuri sebuah rencana perjanjian terperinci yang akan dinegosiasikan dengan CNOOC. Alhasil CNOOC mendapatkan kesuksesan dalam bernegosiasi.
Dalam kasus kedua yang dikutip dalam laporan investigasi, CNOOC menyewa 3PLA untuk mengumpulkan data intelijen pada 5 perusahaan minyak dan gas AS, mencoba untuk menggali informasi kunci perusahaan-perusahaan tersebut di area operasi perusahaan, manajemen aset, perubahan personel tingkat tinggi, teknologi shale gas dan teknologi fraktur.
Laporan itu menunjukkan: “Contoh-contoh ini menjelaskan bagaimana PKT menggunakan sumber daya intelijennya untuk lebih memajukan kepentingan komersial perusahaan milik negara PKT dan merugikan kepentingan mitra asing dan pesaingnya.”PKT sedang menggunakan serangan internet sebagai bagian kebijakan industri untuk mendukung pengembangan teknologinya.
Liu Xiaobei kemungkinan akan menghadapi sanksi AS
”The Washington Times” menunjukkan bahwa ini adalah untuk kali pertama pemerintah AS secara terbuka mengungkap peretas militer tingkat tinggi PKT. Hal ini menunjukkan bahwa Liu kemungkinan akan menghadapi sanksi AS. Empat tahun lalu, pemerintah AS menggugat 5 orang peretas PKT tingkat menengah yang menjadi anggota pasukan 61398 yang bermarkas di Shanghai.
Mark Stark mantan ahli permasalahan Tiongkok di Pentagon, pada tahun 2015 menegaskan bahwa Liu Xiaobei adalah kepala(ketua) 3PLA.
Menurut informasi Wikipedia, Liu Xiaobei menjabat sebagai Menteri Pengintaian Teknis dari Desember 2010 hingga Maret 2014 dan sebelumnya dia menjabat sebagai anggota politik kementerian itu. Laporan itu mengatakan bahwa peran Liu Xiaobei saat ini belum diketahui. Dalam sebuah film propaganda politik PKT pada tahun 2013, Liu Xiaobei mengatakan bahwa Amerika Serikat adalah target utama serangan cyber PKT karena Amerika adalah tempat kelahiran internet dan mengontrol sumber daya inti.
Agen mata-mata Siber PKT dan ancaman yang mereka bawakan
Beberapa tahun yang lalu Agen Intelijen AS pernah mengungkapkan bahwa unit perang cyber PKT telah melakukan serangan cyber dan pencurian data di sektor pemerintah, militer, dan swasta Amerika Serikat selama lebih dari satu dekade.
Menurut data hingga tahun 2013, sebuah dokumen terbuka dari National Security Agency (NSA) AS mengungkapkan bahwa departemen teknis 3PLA adalah salah satu departemen pencurian cyber paling agresif dari pemerintah PKT, dengan 19 unit mata-mata cyber dibawah kontrolnya yang sudah dipastikan dan 9 unit lain yang masih belum dipastikan.
Organisasi mata-mata jaringan utama lainnya dari Partai Komunis Tiongkok adalah Departemen Keamanan Nasional PKT. Yang mengoperasikan 6 unit mata-mata jaringan yang sudah diketahui dan 22 unit lain yang dicurigai.
Dokumen NSA lain yang bocor mengungkapkan bahwa pencurian cyber militer PKT ini telah membawakan sejumlah besar lingkup dan kerugian mahal bagi Amerika Serikat.
Dalam sebuah dokumen berjudul “PKT mencuri teknologi militer yang sensitive”, NSA mengemukakan desain radar (termasuk jumlah dan jenis modul), skema mesin jet terperinci (seperti metode gas pendingin) dan teknologi yang berhubungan dengan komponen pesawat yang lain. NSA menyatakan bahwa sejumlah besar informasi teknologi Amerika Serikat telah dicuri.
Dalam operasi pencurian jaringan PKT yang diberi kode “ByzantineHades”, pada tahun 2013 NSA mencatat lebih dari 30.000 insiden, diantaranya ada 500 kasus digambarkan sebagai invasi besar dari sistem computer Pentagon.
Ada lebih dari 1.600 jaringan computer diserang, membahayakan 600.000 akun pengguna jaringan dan Amerika Serikat menghabiskan biaya 100 juta USD (1,4 triliun rupiah) untuk membangun kembali jaringan. (LIN/WHS/asr)