Dapatkah Anda membayangkan menghabiskan lebih dari setengah juta dolar untuk sebotol minuman keras Tiongkok?
Sebuah merek Maotai, jenis minuman keras suling paling terkenal di Tiongkok, baru-baru ini menjual satu botol seharga 3,78 juta yuan (sekitar $601.200) pada platform belanja online populer. Harga yang sangat mahal menyebabkan banyak perhatian media. Media Hong Kong melaporkan bahwa botol selangit tersebut dibuat oleh perusahaan minuman keras dengan koneksi ke perusahaan milik negara.
Dibuat di kota Maotai di Provinsi Guizhou, Tiongkok, minuman keras adalah minuman yang disukai di kalangan pejabat Partai Komunis Tiongkok. Minuman tersebut baru-baru ini disajikan selama makan malam kenegaraan untuk pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Surat kabar yang dikelola pemerintah Beijing, Youth Daily, telah melaporkan pada 31 Maret bahwa Maotai yang luar biasa mahal tersebut dijual oleh toko minuman keras, Googut Wine and Spirits (“Gede Yingxiang” dalam bahasa Mandarin), melalui platform e-retailer Tiongkok, JD.com.
Di situs web toko minuman keras tersebut, ia memperkenalkan bahwa botol Maotai telah diproduksi pada 1950-an, jika benar, sudah berusia minimal 58 tahun.
Surat kabar Hong Kong, Apple Daily, melaporkan pada 1 April bahwa Googut Wine and Spirits adalah satu-satunya toko pada JD.com yang menjual minuman keras Maotai dengan harga lebih dari satu juta yuan botol. Toko tersebut mengklaim ia adalah pengecer terbesar minuman keras vintage, dengan lebih dari 400 toko rantai di Tiongkok, terutama di kota-kota besar seperti Beijing, Shanghai, dan Wuhan.
Perusahaan jasa keuangan Tiongkok, Cofco Trust, merilis sebuah dokumen pada tahun 2014 di situs webnya, menjelaskan latar belakang Googut. Googut didirikan pada tahun 2012 dan memiliki saham di sebuah perusahaan bernama Great Wall Securities, yang menghitung beberapa perusahaan milik negara sebagai pemegang sahamnya, termasuk Huaneng, sebuah perusahaan utilitas listrik milik negara.
Laporan Apple Daily tersebut mengatakan harga minuman keras terkenal seperti Maotai telah meningkat dalam 20 tahun terakhir, kemungkinan karena spekulasi harga dari perusahaan-perusahaan tersebut dengan koneksi ke perusahaan milik negara. Para pengguna internet Tiongkok mengungkapkan kemarahan mereka bahwa perusahaan-perusahaan milik negara akan terlibat dalam bisnis untuk mendapatkan keuntungan besar dari para konsumen. (ran)
Rekomendasi video:
https://www.youtube.com/watch?v=0x2fRjqhmTA&t=27s
ErabaruNews