EpochTimesId – Gunung berapi Kilauea, di Hawaii, Amerika Serikat kembali meletus, Selasa (8/5/2018) waktu setempat. Gunung Kilauea memuntahkan gas beracun dari dua kawah ventilasi baru dan mendorong pihak berwenang untuk menyerukan evakuasi segera, bagi penduduk dari lingkungan letusan kedua di Pulau Big Island.
Badan Pertahanan Sipil Hawaii mengeluarkan sebuah buletin darurat yang memerintahkan penduduk di daerah Lanipuna Gardens. Daerah itu terletak di sisi timur pulau. Warga pun diperintahkan untuk meninggalkan rumah mereka.
“Observatorium Gunung Api Hawaii mengkonfirmasi 2 ventilasi (kawah/rekahan pada tanah) baru. Semua warga Lanipuna harus mengungsi sekarang,” kata badan itu dalam buletinnya.
Mereka menambahkan bahwa dua kawah baru telah terbuka di dekat dua persimpangan jalan dan aktif meletus.
Sebelumnya, pada akhir pekan lalu penduduk daerah yang paling terpukul, yang dikenal sebagai Leilani Estates, pergi pulang melalui awan belerang dan jalan-jalan retak. Mereka pulang mungkin terakhir kali, untuk mengambil barang-barang berharga. Mereka kembali mengungsi sebelum letusan lain menghancurkan 35 rumah dan bangunan.
David Nail, yang baru-baru ini menjual bisnisnya dan pindah ke Lelani Estates dari Orange County, California. Dia datang setelah istrinya didiagnosa menderita penyakit Parkinson. Nail mengatakan dinding lava setinggi 20 kaki menghalangi dia untuk mendekat dan melihat apakah rumahnya hancur oleh lahar panas.
“Yang bisa kami lakukan adalah duduk di sana dan menangis,” kata Nail.
Korban lainnya, veteran Angkatan Darat AS Delance Weigel, 71 tahun, mengumpulkan beberapa barang berharga miliknya ketika uap dan gas belerang dioksida naik dari retakan tanah di jalanan.
“Seperti yang terlihat sekarang, saya pikir saya akan mencoba sekali lagi untuk mengeluarkan barang-barang saya,” kata Weigel. “Apakah kita kehilangan rumah atau tidak, kita akan lihat. Tapi kita (suatu saat nanti) pasti akan mati. Akan pindah ke surga, maka ini akan terjadi.”
Tidak ada korban jiwa atau cedera besar yang dilaporkan sejak Kilauea, yang telah dalam keadaan hampir konstan meletus sejak tahun 1983, memulai serangkaian ledakan besar pada hari Kamis (3/5/2018) pekan lalu. Kawah memuntahkan air mancur lava setinggi 300 kaki ke udara. Dia juga memuntahkan gas vulkanik mematikan melalui retakan pada tanah di sepanjang lereng gunung.
Kilauea terutama menuangkan lava basaltik mengalir ke laut, tetapi kadang-kadang mengalami lebih banyak peristiwa ledakan seperti yang dimulai minggu lalu.
Sekitar 1.700 warga diperintahkan untuk meninggalkan Leilani Estates, di mana lava telah meluap keluar dari beberapa celah 2-1 / 2 mil (4 km) di tanah yang berasal dari terowongan lava Kilauea di sisi timur Big Island.
Daerah baru bisa dikenai evakuasi karena jari-jari sistem fisura perlahan menyebar ke timur, mengancam lingkungan yang hingga kini dianggap aman.
“Masih banyak magma di bawah tanah. Seismicity masih naik,” kata Administrator Pertahanan Sipil Hawaii Talmadge Magno pada pertemuan masyarakat pada Senin malam. “Jika hal-hal menjadi tidak pasti, Anda harus keluar.”
Video Rekomendasi :
Pada hari Jumat, sudut tenggara pulau itu diguncang oleh gempa berkekuatan 6,9 yang kuat di sisi selatan gunung berapi, yang terkuat sejak 1975. Lebih banyak gempa dan letusan diperkirakan akan terjadi.
Kilauea telah membuka total 14 ventilasi vulkanik pada lereng gunung sejak mulai mengirimkan air mancur dan sungai lava sepanas 2.000 derajat Fahrenheit (1.093 derajat Celsius) pada hari Kamis, kata para pejabat.
Pulau Besar seluas 4.028 mil persegi di Hawaii menyumbang kurang dari seperlima dari pariwisata negara bagian.
Data negara menunjukkan bahwa dalam tiga bulan pertama 2018, 16 persen dari 4,81 miliar dolar AS yang dihabiskan pengunjung di Hawaii berasal dari Big Island, kurang dari setengah dari tingkat yang terlihat di pulau-pulau Oahu dan Maui. (Reuters/The Epoch Times/waa)
Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :
https://youtu.be/0x2fRjqhmTA