Situasi Perang Perdagangan dan Teknologi AS – Tiongkok Paling Serius

Selama negosiasi berlangsung, ‘Wall Street Journal’ membuka rahasia menyebutkan bahwa sebelum pertemuan kali ini dimulai, pihak AS mengajukan sebuah dokumen yang berisikan 8 persyaratan permintaan AS kepada Tiongkok yakni : pengurangan surplus perdagangan sebesar 200 miliar Dolar AS selama dua tahun; Menghentikan semua subsidi kepada manufaktur canggih untuk proyek ‘Made in China 2025’; Menghentikan kegiatan spionase cyber pada jaringan komersial AS; Memperkuat perlindungan tentang hak kekayaan intelektual; Menurunkan tingkat tarif rata-rata Tiongkok dari 10% saat ini ke tingkat tarif yang sama dengan Amerika Serikat yaitu 3,5% (area non-kritis); Membuka kesempatan investasi perusahaan AS di bidang industri jasa dan pertanian.

Usai pertemuan itu, kedua belah pihak tidak mengadakan konperensi pers. Hari itu juga delegasi AS meninggalkan Beijing. Xi Jinping juga tidak menemui mereka.

Menurut laporan media berbahasa Mandarin di luar negeri bahwa, delegasi AS mempercepat waktu perundingan dan kembali ke AS lebih cepat dari jadwal yang ditetapkan sebelumnya. Laporan itu mengatakan : Tidak diketahui apakah ada acara tersusun sebelumnya yang mengalami pembatalan ?

Trump menunjukkan sikap dan Reuters mengemukakan terjadi konfrontasi Tiongkok – AS

Pada saat Tiongkok mengajukan permintaan untuk bergabung dengan WTO, Tiongkok berjanji untuk membuka pasar, tapi sejauh ini, komitmen tersebut belum dipenuhi. Pada saat yang sama difisit perdagangan AS – Tiongkok terus meninggi, naik dari tahun 1991 sebesar 14 miliar Dolar AS menjadi 375.2 miliar pada tahun 2017.

Surplus perdagangan Tiongkok tersebut menyumbang hampir setengah dari defisit perdagangan luar negeri AS (46%). Presiden Trump berulang kali menekankan bahwa perdagangan yang tidak adil ini tidak dapat dipertahankan.

Berdasarkan hasil penelitian dari ‘Special 301 Report’, AS telah mengumumkan kenaikan tarif impor terhadap komoditas Tiongkok sebesar 25 % yang mencapai 50 miliar Dolar AS, yang saat ini kebijakan tersebut sedang berada dalam masa inkubasi, di mana keputusannya akan diambil dalam bulan Juni. Selain itu, rencana kenaikan tarif untuk 100 miliar Dolar AS komoditas impor asal Tiongkok lainnya juga sedang dalam penggodokan.

Berdasarkan hasil penelitian dari ‘Special 301 Report’, AS telah mengumumkan kenaikan tarif impor terhadap komoditas Tiongkok sebesar 25 % yang mencapai 50 miliar Dolar AS, yang saat ini kebijakan tersebut sedang berada dalam masa inkubasi, di mana keputusannya akan diambil dalam bulan Juni. (AFP)

Tiongkok juga telah menyusun rencana pembalasan dengan menaikkan tarik impor komoditas AS senilai 50 miliar Dolar AS. Jika AS menerapkan kenaikan maka dapat memicu perang tarif antara Tiongkok dan Amerika Serikat. Dan seiring dengan itu, perang mata uang, perang sains dan teknologi secara bertahap pasti akan menyusul.

Presiden AS Trump pada 4 Mei malam menulis pesan dalam Tweet yang berbunyi : Delegasi tingkat tinggi sedang dalam perjalanan kembali ke Amerika Serikat, Amerika Serikat pada 5 Mei akan membuat keputusan yang dapat membuat Beijing tidak nyaman, Tiongkok telah dimanjakan oleh kemenangan yang mereka peroleh dalam jangka panjang dari perdagangan dengan AS.

“Biar saya katakan begini : Saya sangat menghormati Presiden Xi, Ini adalah alasan mengapa kami bertindak sopan. Kami memiliki hubungan yang sangat baik. Namun, kami harus membuat perdagangan antara Amerika Serikat dengan Tiongkok berjalan adil.”