EpochTimesId – Penasehat ekonomi Gedung Putih, Larry Kudlow ketika berbicara mengenai konflik perdagangan Amerika Serikat – Tiongkok mengindikasikan bahwa kedua pihak tidak mencapai kesepakatan kecuali sebuah komunike. Ini sangat berbeda dengan apa yang dipropaganda pihak Tiongkok.
Delegasi perdagangan AS dan Tiongkok mengadakan 2 hari pembicaraan lanjutan di Washington, AS. Setelahnya, sebuah pernyataan bersama mengatakan bahwa kedua belah pihak telah bersepakat untuk mengambil langkah-langkah besar dalam upaya mengurangi defisit perdagangan AS.
Upaya itu termasuk pernyataan bahwa Tiongkok akan secara signifikan meningkatkan pembelian barang dan jasa dari Amerika Serikat. Akan tetapi tidak disebutkan angka yang spesifik.
Pemerintah Tiongkok mengklaim bahwa perang dagang telah berhenti dengan pencapaian kesepakatan yang sama-sama memperoleh kemenangan (win-win solution). Dibandingkan dengan propaganda dan klaim Partai komunis Tiongkok yang berprofil tinggi, Amerika Serikat jauh lebih berprofile rendah.
‘Suara Amerika’ mengutip ucapan Penasihat Ekonomi Gedung Putih, Larry Kudlow pada 20 Mei memberitakan bahwa pertemuan kedua delegasi kali ini hanya menghasilkan sebuah komunike. Kesepakatan itu bukan transaksi antar kedua negara tersebut, Amerika Serikat bahkan tidak pernah berharap untuk mencapai kesepakatan dengan Partai komunis Tiongkok.
“Tidak ada kesepakatan. Kami tidak pernah mengharapkan kesepakatan. Itu hanya sebuah komunike antara dua negara besar,” kata Kudlow kepada ABC News.
Ketua Senat dari Partai Demokrat AS, Chuck Schumer dan beberapa pengamat AS mengatakan bahwa pernyataan bersama tersebut kurang detail. Pernyataan bersama itu juga menghadapi kesulitan dalam penerapannya.
Scott Kennedy, seorang ahli di Pusat Studi Strategis Washington juga berpendapat bahwa pernyataan bersama itu terlalu tidak jelas dalam hal pengikatannya. Itu tidak menjanjikan tindakan spesifik.
Menteri Keuangan Steven Mnuchin pada 20 Mei menekankan, jika pihak Tiongkok tidak menepati janji mereka, Presiden Trump dapat memutuskan untuk menerapkan tarif setiap saat. (ET/Sinatra/waa)
Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :
https://youtu.be/0x2fRjqhmTA