Banyak orang percaya bahwa jiwa manusia akan pergi ke dunia lain setelah meninggalkan jasad, dan akan menemui kehidupan lain di masa depan.
Ada juga orang yang pernah dihubungi oleh kerabat dan teman yang telah tiada atau menerima pesan dari mereka.
Artikel ini adalah beberapa contoh seperti keterangan di atas yang dibagikan oleh pembaca media Inggris ‘Daily Mail’.
oleh Chen Juncun – EpochWeekly
Pada saat melahirkan, saya merasakan energi dari almarhum ayah yang menyelimuti dan melindungi saya
Jane Dawson (49 tahun). Warga Ayrshire Utara, Skotlandia adalah ibu dari 3 orang anak. Dia membagikan pengalaman uniknya kepada pembaca ketika melahirkan putra bungsu. Sebuah kejadian yang benar-benar mengubah pandangan hidupnya.
Jane Dawson menceritakan, ia telah menghabiskan empat jam dalam proses persalinan. Pada fase terakhir itu, mendiang ayahnya tiba-tiba ‘menampakkan diri’, ia kemudian memberitahu ayahnya bahwa putranya segera akan lahir dan meminta ayah dapat membantu memberikan perlindungan.
Ketika alharhum ‘menampakkan diri’, Jane Dawson merasakan ada energi ayahnya memenuhi seluruh ruang persalinan, dan Jane tahu bahwa itu adalah ayahnya. “Ya Tuhan. ayahku berada di sini !” teriak Jane spontan. Para bidan yang ada dalam ruangan lalu memandang ke sekeliling dan mengira Jane hanya ingin menyampaikan bahwa dia (ayahnya) telah memasuki ruangan.
Setelah Jane Dawson usai melahirkan dan diijinkan pulang ke rumah, cenayang memberitahunya bahwa ayahnya masih bersamanya. Sedangkan Jane sendiri juga merasakan aneh karena uang koin acap muncul di dalam sepatunya. Ini mengingatkan Jane kepada almarhum ayah.
Jane Dawson mengatakan bahwa pengalaman-pengalaman ini telah mengubah keyakinannya. Dia sebelumnya tidak pernah memikirkan mengenai kehidupan di masa depan, tetapi dia tiba-tiba percaya bahwa manusia akan terus eksis dalam beberapa bentuk setelah ajal menjemput.
Suami memberitahu istri bahwa dirinya sudah berada di dunia lain
Sonia Mackett adalah seorang penduduk Norfolk berusia 64 tahun, suaminya telah meninggal dunia pada tahun 2010 akibat tumor otak. Setelah sakit, suami Sonia jadi sangat takut dengan bayang-bayang hitam yang muncul dalam kamar, karena itu Sonia membeli sebuah lampu yang diletakkan di samping tempat tidur, ini membuat suaminya senang karena terasa aman.
Suami Sonia Mackett tidak percaya dengan kehidupan masa lampau atau masa mendatang, tetapi ia sering bercanda mengatakan, jika ia meninggal lebih dahulu, ia akan memberikan kabar apakah ada kehidupan di masa mendatang.
Beberapa setelah kematiannya, suatu saat ketika Sonia sedang bebaringan di atas tempat tidur, lampu di samping yang perlu disentuh sampai 3 kali baru bisa mencapai terang yang maksimum, tiba-tiba berubah jadi terang sekali tanpa disentuh. Sonia mengatakan : “Baiklah, Saya tahu Anda ingin memberitahu saya, tetapi sekarang saya agak takut”. Setelah itu, pijaran lampu kembali pada posisi sebelumnya.
Sonia berpikir bahwa almarhum suaminya ingin memberitahukannya melalui pijaran lampu samping tempat tidur bahwa, ia masih berada di sini dan merasa aman.
Setelah pemakaman ibu mertua, menantunya merasa ‘disapa’ oleh mendiang
Barbara Wharfe yang berusia 72 tahun tinggal bersama suaminya di Bolton, Inggris. Dia mengklaim bahwa ibu mertuanya mengirim pesan kepadanya pada hari pemakamannya.
Barbara Wharfe mengatakan bahwa ibu mertuanya adalah seorang wanita jujur dan serius. semasa hidup, ia sering berpesan kepada mereka bahwa jika dunia lain itu memang ada, setibanya di sana ia akan memberitakan kepada Barbara. Tetapi pasangan Barbara tidak ambil pusing dengan ucapan seperti itu.
Ibu mertua Barbara meninggal pada tahun 1964 dalam usia 68 tahun. Setelah pemakamannya, kerabat dan teman-teman berkumpul di rumahnya untuk mengobrol, dan Barbara memberi mereka makanan sandwich.
Ketika Barbara berjalan menuju suaminya, ia merasakan angin dingin meniup ke arahnya. Tiba-tiba, sebuah gambar kecil yang tergantung di dinding yang berada di belakang Barbara ‘melompat’ keluar dari pakunya, terpental sampai satu meter dan jatuh di samping kakinya.
Suami Barbara menunjukkan tatapan ragu-ragu dan berkata : “Ibuku!”
Barbara mengatakan, paku yang panjangnya 7.6 cm masih tertancap di dinding, tidak mungkin gambar bisa melompat keluar dari paku gantungannya. Mereka pikir ini bukan hal kebetulan.
Mendiang suaminya menghadiri acara pemakamannya
Liz Daniel, seorang penduduk Somerset, Inggris kini berusia 77 tahun, suaminya meninggal dunia pada bulan September tahun lalu. Karena mereka tidak memiliki anak, Liz merasa kesepian begitu suaminya meninggal.
Atas saran orang lain, Liz pergi ke sebuah gereja dengan maksud untuk berkomunikasi dengan suaminya melalui bantuan cenayang. Hal yang membuatnya terkejut adalah cenayang yang ditemuinya tahu tentang nama baptis Liz, padahal Liz tidak pernah memberitahu nama baptisannya kepada siapa pun. Tetapi karena cenayang hanya menyampaikan beberapa hal yang sifatnya umum. maka ia memutuskan untuk datang kembali sebulan kemudian.
Kali ini, seorang cenayang yang berbeda menyampaikan kepada Liz bahwa suaminya sudah berada di samping. cenayang mengatakan bahwa almarhum suaminya hadir saat pemakamannya. Cenayang juga mampu melukiskan penampilan suami Liz dan suasana spesifik pada hari pemakamam.
Cenayang mengatakan bahwa suaminya meminta maaf kepada Liz karena meninggal lebih awal dari Liz, juga meninggal beberapa pesan untuk dilakukan Liz.
Menurut cenayang, alharhum suami Liz berpesan agar Liz lebih berhati-hati ketika naik tangga, menghindari jatuh. Memberitahu Liz bahwa telinga kanannya bermasalah agar segera berobat untuk menghindari ketulian.
Liz memang sudah 2 minggu lebih mengalami sakit di bagian bawah dari telinga sebelah kanannya, tetapi ia tidak memberitahu orang lain. Mendengar pesan cenayang ia langsung pergi ke rumah sakit keesokan harinya. Liz mengatakan bahwa, sebagian orang mungkin berpikir bahwa hal itu hanya suatu kebetulan belaka, tetapi karena ia sendiri percaya jika jiwa manusia memiliki kehidupan lain. Sekarang setiapminggu ia selalu pergi ke gereja untuk berdoa dan bersyukur.
Setiap kali saya memikirkan kepedulian suami, seakan-akan rasa nyaman mengelilingan saya, kata Liz Daniel. (Sinatra/asr)