EpochTimesId – Sekelompok pejabat Amerika Serikat menyeberang ke Korea Utara pada hari Minggu (27/5/2018). Mereka pergi untuk membahas persiapan pertemuan bersejarah antara Presiden Donald Trump dan Kim Jong Un.
“Tim Amerika Serikat kami telah tiba di Korea Utara untuk membuat pengaturan KTT antara Kim Jong Un dan saya sendiri,” tulis Trump di Twitter pada hari Minggu.
“Saya benar-benar percaya bahwa Korea Utara memiliki potensi cemerlang dan akan menjadi Negara ekonomi dan keuangan yang besar suatu hari nanti. Kim Jong Un sependapat dengan saya, tentang ini. Itu akan terjadi!”
Pemimpin delegasi AS, Sung Kim, dipanggil dari tugasnya sebagai utusan Filipina, menurut Washington Post. Sung Kim menyeberang ke Korea Utara dan bertemu dengan Wakil Menteri Luar Negeri rezim komunis Choe Son Hu. Mereka berdua, sebelumnya pernah merundingkan perjanjian denuklirisasi pada tahun 2005.
Tim Amerika juga termasuk Allison Hooker, seorang ahli Korea di Dewan Keamanan Nasional. Ada pula seorang pejabat Departemen Pertahanan yang tidak disebutkan namanya.
Sung Kim adalah seorang duta besar untuk Korea Selatan dari tahun 2011 hingga 2014. Dia kemudian menjadi perwakilan khusus Kebijakan Korea Utara.
Amerika diperkirakan akan melanjutkan pertemuan pada hari Senin (28/5/2018) dan Selasa, dengan hanya lebih dari dua minggu lagi sampai pertemuan puncak 12 Juni 2018 yang direncanakan di Singapura.
Pembicaraan itu diadakan di Unification House, gedung yang sama di mana Kim Jong Un dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in bertemu pada hari Sabtu (26/5/2018).
Kim mengatakan pada Moon bahwa dia masih berkomitmen untuk bertemu dengan Trump dan menyelesaikan denuklirisasi.
“Kami dua pemimpin setuju pada 12 Juni, KTT Korea Utara-AS harus berhasil diadakan,” kata Moon, menurut the Post.
Kesediaan Kim Jong Un untuk mengadakan KTT sebagaimana dijadwalkan adalah kemenangan taktis bagi Trump, yang pada Kamis sempat menyatakan mundur dan membatalkan pertemuan. Pembatalan sepihak itu menggunakan alasan retorika agresif dari Pyongyang.
Setelah Trump mundur, Korea Utara membalas dengan pernyataan marah, namun mengindikasikan bahwa pihaknya masih mau bertemu. Tak lama setelah itu, Trump mengungkapkan bahwa pembicaraan antara kedua negara terus berlangsung. Dia juga mengatakan bahwa masih ada kemungkinan KTT akan berlangsung sesuai jadwal.
Trump akan menjadi presiden Amerika pertama yang bertemu langsung dengan pemimpin Korea Utara, jika pertemuan tersebut benar-benar terrealisasi.
Korea Utara telah membuat beberapa konsesi besar. Pyongyang melepas tiga sandera berkebangsaan Amerika, menyetujui tujuan perdamaian di semenanjung Korea dan denuklirisasi total. Korut juga menghancurkan satu-satunya tempat uji coba nuklirnya.
Trump mengakui upaya Kim, dan semua konsesi. Akan tetapi, dia tetap mempertahankan komitmen untuk melanjutkan tekanan dan sanksi maksimum sampai Pyongyang sepenuhnya meninggalkan program senjata nuklirnya. (Ivan Pentchoukov/The Epoch Times/waa)
Video Rekomendasi :