EpochTimesId – Para dokter dan paramedis lainnya yang merawat mantan mata-mata Rusia, Sergey Skripal, dan putrinya, Yulia, mulai khawatir terdampak racun saraf secara tidak langsung. Mereka mengaku tidak mengetahui dampak jangka panjang racun saraf bagi duo Skripal dan dampak bagi mereka yang merawat dan berinteraksi dengan korban.
Sergei Skripal, adalah mantan kolonel di intelijen militer Rusia yang mengkhianati puluhan agen dengan membocorkan datanya kepada Inggris. Dia dan putrinya Yulia ditemukan tidak sadarkan diri di bangku umum di kota Salisbury, Inggris selatan pada 4 Maret 2018.
Staf di rumah sakit Salisbury, tempat mereka dirawat, mengatakan kepada BBC bahwa beberapa orang mulai bertanya-tanya. Mereka khawatir apakah mereka juga akan menjadi korban racun saraf.
Ditanya tentang dampak jangka panjang dari keracunan pada kesehatan Skripal, direktur medis rumah sakit, Christine Blanshard, mengatakan prognosisnya tidak pasti.
“Jawaban jujurnya adalah kami tidak tahu,” katanya, berdasarkan ekstrak wawancara yang dirilis oleh program Newsnight BBC.
Inggris telah mengatakan bahwa sangat mungkin Rusia bertanggung jawab atas keracunan Skripal. Pemerintah Barat, termasuk Amerika Serikat, telah mengusir lebih dari 100 diplomat Rusia. Rusia membantah keterlibatannya dalam meracuni dan membalas dendam.
Yulia Skripal berbicara kepada Reuters pekan lalu, “Pemulihan kami sangat lambat dan sangat menyakitkan, kami beruntung bisa selamat.”
Staf rumah sakit juga mengatakan bahwa mereka menduga duo Skripal akan tewas akibat racun saraf itu.
“Semua bukti ada di sana bahwa mereka tidak akan bertahan hidup,” kata Stephen Jukes, konsultan perawatan intensif yang merawat Skripal seminggu setelah mereka tiba di rumah sakit.
Dia menambahkan bahwa tim medis awalnya menduga Skripal menderita overdosis opioid (opium sintetis) sebelum diagnosis ulang karena kesehatannya menurun drastis.
Kota katedral Salisbury berubah drastis akibat insiden itu. Kawasan perbelanjaan utama ditutup sementara ketika dekontaminasi lokasi yang dilalui Skripals terjadi.
Seorang polisi dirawat di rumah sakit dengan gejala keracunan parah setelah berinteraksi dengan Skripal. Staf rumah sakit khawatir bahwa insiden itu mungkin jauh lebih serius daripada yang diperkirakan sebelumnya.
“Ketika [polisi] itu dirawat dengan gejala ada kekhawatiran nyata tentang seberapa besar hal ini (penularan racun saraf),” ujar Lorna Wilkinson, direktur keperawatan di rumah sakit, mengatakan.
Dia menambahkan, dia juga takut itu bisa memakan banyak korban dan melibatkan banyak orang. Kepala perawat itu juga khawatir akan timbul korban jiwa.
“Kami benar-benar tidak tahu pada saat itu.” (Reuters/The Epoch Times/waa)
Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :
https://youtu.be/0x2fRjqhmTA