oleh A Zhu
Pada petang hari pada 7 Juni seorang pria mengendarai sedan dan menabrakkan mobilnya ke pintu kedutaan AS di Seoul, Korea Selatan, menyebabkan bagian depan kendaraan dan seorang wanita dalam kendaraan terluka. Pintu kedubes AS juga mengalami kerusakan karenanya.
Media melaporkan, saat pria pengendaraan sedan tersebut setelah keluar dari sedan ia sempat berteriak minta tolong. Ia mengaku sebagai seorang pembelot Korut yang meminta suaka politik. Tetapi polisi Korea Selatan menyatakan yang bersangkutan adalah seorang pejabat pemerintah Korea Selatan. Apa motifnya melakukan penabrakan, belum diketahui.
Menurut laporan media Korea Selatan bahwa penabrakan itu terjadi sekitar pukul 19:15 waktu setempat oleh seorang pria yang mengendaraan sedan berwarna abu-abu melintas dari arah Balai Kota Seoul menuju Gwanghwamun. Tetapi secara tiba-tiba mengubah arah melaju menuju gedung kedubes AS dan menabrak pintu gerbangnya. Bagian depan sedan rusak, seorang wanita yang berada dalam sedan terluka dan dilarikan ke rumah sakit.
Pria yang mengendarai sedan menuruni kendaraan sendiri dan berulang kali berteriak minta tolong, ia mengaku bekerja di pemerintahan Pyongyang yang mau mencari suaka di Amerika Serikat, dan mengklaim membawa sejumlah berita tentang Korea Utara. Pria itu kemudian ditangkap oleh petugas polisi.
Selanjutnya, Kepolisian Seoul mengklarifikasi bahwa pria bermarga Yun, 48 tahun, diidentifikasi sebagai pejabat senior dari Departemen Kesetaraan Gender Korea Selatan yang kantornya berada di seberang gedung kedutaan AS.
Polisi mengatakan bahwa pria itu telah diuji dengan menggunakan breathalyzer untuk mengetahui apakah ia sedang mabuk alkohol, apa motif yang bersangkutan menabrakkan sedan ke pintu kedubes belum jelas, tetapi polisi sebelumnya mengesampingkan kemungkinan serangan teroris.
Media Korea Selatan Daum melaporkan bahwa pria itu mungkin tidak puas dengan KTT Trump – Kim yang akan diselenggarakan di Singapura sehingga melakukan unjuk rasa dengan cara menabrakkan sedannya. (Sin/asr)