Epochtimes.id- Pencarian terhadap tim remaja sepak bola yang hilang diyakini terperangkap di sebuah kompleks goa di provinsi utara Thailand, Chiang Rai terus dilakukan. Pencarian kini memasuki hari ketiga pada Selasa (26/06/2018) di tengah kekhawatiran keselamatan anak-anak dan pelatih mereka.
“Jika kami menemukannya, kami akan mengeluarkannya satu demi satu. Sekarang kami menemukan dua lubang dari atas yang berarti mereka mendapatkan udara,” kata Kepala Taman Hutan, Damrong Hanpakdeeniyom.
Ke-12 anak laki-laki terdiri berusia 11 hingga 16 tahun, dan pelatih mereka yang berusia 25 tahun. Mereka diyakini terperangkap ketika air melimpah di gua ketika hujan lebat. Sepeda anak-anak dan sepatu ditemukan di mulut goa Tham Luang setelah mereka hilang pada Sabtu malam.
Sebuah unit 17-anggota Angkatan Laut Kerajaan Thailand telah dikerahkan untuk menemukan mereka dan drone bawah air diketahkan dengan pencarian. Sejauh ini, tim telah mencari sekitar 6 km (4 mil) dari 10 km (6 mil) panjang gua.
“Kita harus menemukan anak-anak hari ini. Kami berharap bahwa mereka hidup di suatu tempat di sana, ”kata gubernur provinsi Narongsak Osottanakorn kepada Reuters.
Wakil Perdana Menteri Thailand, Prawit Wongsuwan mengatakan kepada wartawan bahwa dia yakin anak-anak itu masih hidup.
Para kerabat yang khawatir berkumpul di pintu masuk goa, banyak yang bermalam dengan harapan akan kabar baik.
“Pulanglah,” teriak seorang ibu yang putus asa. “Ibu ada di sini untuk menjemputmu.”
Di antara mereka yang menunggu adalah tiga rekan tim yang melewatkan ekspedisi Sabtu lalu ke goa setelah latihan sepak bola.
“Saya tidak bisa berkonsentrasi di sekolah karena tahu mereka ada di sana, jadi saya datang ke sini,” kata Sonpong Kantawong (14).
Sepeda anak-anak dan sepatu bola ditemukan di mulut gua setelah mereka hilang. Sebuah unit angkatan laut 17-anggota termasuk penyelam dan drone bawah laut telah bergabung dengan pencarian.
Pengunjung di Goa ini biasanya hanya diizinkan untuk menjelajah sekitar 700 meter.
“Di dalamnya sangat gelap … dan jika hujan antara Juli dan Desember maka kita menutupnya,” tambah Damrong.
“kelompok ini masuk lebih jauh dari yang diizinkan,” tambahnya.(asr)