Epochtimes.id- Republik Demokratik Kongo mengumumkan telah menyelesaikan pengawasan wabah Ebola di negara tersebut.
Surveillans ini dilakukan terhadap orang-orang terakhir yang melakukan kontak dengan pasien dan tidak menemukan kasus baru.
Jika tidak ada kasus lebih lanjut dari penyakit mematikan yang dikonfirmasi setelah satu periode inkubasi tiga minggu mendatang, Kongo akan dapat secara resmi mengumumkan berakhirnya wabah yang diyakini telah menewaskan 29 orang sejak April.
Sejumlah pejabat kesehatan telah menelusuri kontak dan menggelar vaksinasi eksperimental di Kongo barat laut untuk mencegah penularan lebih luas setelah virus menyebar ke Mbandaka, sebuah kota pelabuhan sungai yang berpenduduk lebih dari 1 juta orang.
Penyebaran wabah terbaru ini menjadi ujian terhadap kemampuan otoritas kesehatan global untuk melawan Ebola setelah dikritik karena dinilai terlalu lambat menangani epidemi di Afrika Barat dari 2013-2016 yang menewaskan lebih dari 11.000 orang.
Lebih dari 3.300 orang telah menerima vaksin eksperimental Merck dan petugas kesehatan terus mengawasi 1,706 orang yang melakukan kontak dengan pasien Ebola.
“Penggunaan vaksinasi dalam respon Ebola ini memungkinkan kita untuk memutus rantai penularan dan mengandung virus lebih cepat,” kementerian kesehatan Kongo mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis.
“Sejauh ini, hasil vaksinasi telah menjanjikan karena tidak ada individu yang divaksinasi mengembangkan penyakit atau mengalami efek samping yang besar,” tambahnya.
Ini adalah wabah Ebola kesembilan Kongo sejak virus itu ditemukan di dekat sungai utara di Kongo pada tahun 1976.
Virus Ebola ditakuti karena dapat menyebabkan terjadinya pendarahan internal dan eksternal yang dapat menimpa korbannya hingga terjadi kerusakan terhadap pembuluh darah. Bahkan adanya menyebankan korban meninggal dunia. (asr)
Oleh Fiston Mahamba dan Aaron Ross via The Epochtimes