Cara PKT ‘Memeliharaan Stabilitas’ Melalui Komentar di Internet

Epochtimes.id- Partai Komunis Tiongkok telah secara konsisten ‘memelihara stabilitas’ dengan cara tekanan tinggi. Dengan semakin populernya penggunaan Internet, PKT menerapkan sistem pemeliharaan opini publik jaringan, termasuk membangun sebuah Great Firewall untuk memblokir akses ke situs-situs web terpilih, juga menggunakan penulis di Internet untuk mengendalikan opini publik dan menindak kelompok-kelompok perlindungan hak.

Baru-baru ini, para tentara veteran dari seluruh Tiongkok terus membela hak mereka dengan melakukan unjuk rasa di halaman depan gedung Walikota Zhenjiang selama beberapa hari tetapi ditindas oleh pihak berwenang dengan alasan ‘memelihara stabilitas’.

Berita di internet menyebutkan 3 orang tewas dan lebih dari 500 orang terluka dalam unjuk rasa tersebut. Dan 15 orang di antaranya dipukuli sampai koma. Pihak berwenang setempat melakukan operasi ‘pembersihan halaman’ terhadap para veteran dan sarana komunikasi diblokir.

Di satu sisi, para tentara veteran menggunakan jaringan WeChat untuk saling memberi informasi, mereka dipanggil datang ke Zhenjiang untuk mendukung perjuangan hak veteran. Karena itu, para tentara veteran dari berbagai pelosok Tiongkok pun bergegas datang ke Zhenjiang.

Di sisi lain, otoritas memblokir kereta api yang masuk kota Zhenjiang, termasuk jalan tol dan lalu lintas lainnya, memutus sinyal komunikasi untuk meredam penyebaran opini publik. Para pengunjuk rasa mengatakan bahwa ponsel tidak bersinyal sehingga berita yang keluar masuk terganggu.

Dunia luar memperhatikan bahwa pihak berwenang telah menggunakan cara ganda dalam ‘memelihara stabilitas’. Mereka menerapkan selain kekerasan juga melalui pengontrolan opini publik.

Sebuah artikel pada ‘Apple Daily’ baru-baru ini menunjukkan bahwa otoritas Zhenjiang telah memobilisasi puluhan ribu polisi anti huru hara, polisi bersenjata, polisi berpakaian preman untuk melaksanakan penindasan terhadap para veteran.

Sementara itu, sejumlah besar kendaraan lapis baja dan tank berjaga-jaga di beberapa jalan kota Zhenjiang, para veteran dikurung dalam sebuah sekolah yang tak terpakai, Air dan listrik sengaja diputus, Serangan dilakukan larut malam, dan lain-lain. Ini adalah bentuk ‘memelihara stabilitas’ secara kekerasan. Dan penghapusan posting di jaringan internet, pemblokiran media termasuk ‘memelihara stabilitas’ melalui pengontrolan opini publik.

Artikel menyatakan bahwa internet juga media telah lama dijadikan sebagai alat pendukung ‘memelihara stabilitas’ oleh PKT. PKT melakukan peninjauan dan penyaringan konten Internet secara otomatis. Bahkan Xinjiang pernah mengalami jaringan internet terputus total selama para tentara veteran, pihak berwenang Zhenjiang juga menutup jaringan internet.

Agar secara efektih mencapai ‘pemeliharaan’ opini publik, kata-kata atau kalimat apa saja yang boleh dan tidak boleh dipublikasikan melalui internet ?

Menurut artikel tersebut bahwa menjaga stabilitas adalah fungsi penting dari seluruh tingkatan pemerintah PKT. Lembaga perguruan tinggi di Tiongkok antara lain Universitas Peking dan Universitas Tsinghua telah menciptakan kelas khusus yang mendalami ilmu ‘Pemeliharaan Stabilitas’, yang bertujuan untuk ‘memelihara stabilitas’ melalui opini, mencegah insiden kelompok.

Pemeliharaan opini publik internet juga mencakup aspek penting, yaitu kata-kata dan kalimat  apasaja yang ‘lulus sensor’.

Cara mempertahankan stabilitas adalah berpartisipasi dalam diskusi online dan mempublikasikan pandangan teoretis yang dapat memberikan pengaruh. Dapat dilakukan dengan cara 1 orang memiliki beberapa akun atau beberapa orang dalam 1 kelompok, 5 orang 1 kelompok untuk mendukung sudut pandang yang berbeda dengan tujuan memancing perdebatan online demi memecah-belah anggota kelompok perlindungan hak. Membiarkan persepsi netizen tetap berada pada tingkat perlunya perbaikan sistem dan dasar hukum.

Biro Keamanan dan Ketertiban Publik Tiongkok di pusat maupun daerah dapat memanfaatkan diskusi on-line untuk ‘memancing ikan’. Biro dapat menghubungi pihak berwenang untuk melakukan penangkapan terhadap individu atau kelompok yang dianggap dapat mengganggu jalannya ‘pemeliharaan stabilitas’.

Menyebarkan berita palsu atau hoax di masyarakat aktivis, memprovokasi penyebarannya, setelah mencapai pengaruh tertentu maka berita hoax tersebut dibongkar untuk melemahkan perjuangan aktivis dan melawan kredibilitas kelompok.

Terhadap pemimpin yang berpengaruh dalam kelompok hak asasi manusia, cara melemahkan pengaruhnya adalah dengan menggunakan aspek keraguan untuk mengekspos noda masa lalu mereka. Tujuannya tak lain adalah untuk mencegah munculnya pemimpin yang kohesif.

Artikel mengungkapkan, para penulis jaringan yang berpartisipasi dalam ‘memelihara stabilitas’ bahkan termasuk sekelompok dekan terkenal, profesor dan sarjana. Adapun tukang yang menulis caci makian di internet adalah para anggota partai 5 sen.

Belanja tahunan PKT untuk ‘memelihara stabilitas’ melampaui belanja tahunan untuk militer. Cai Shenkun, seorang komentator politik pernah melakukan hitungan : Tiongkok selain memiliki berbagai jenis polisi, mereka juga ‘memelihara’ anggota tim keamanan, Banpol, petugas pengawas jaringan internet dan kelompok-kelompok di media sosial dengan berbagai nama seperti ‘masyarakat Zhaoyang’ dan sebagainya yang jumlahnya hampir sama dengan jumlah total polisi Tiongkok. Jumlah warga Tiongkok yang berkarir di bidang ‘memelihara stabilitas’ seharusnya lebih dari puluhan juta orang.  (Sin/asr)