oleh Xia Yu
Pemerintah federal AS menyita sejumlah besar fentanil senilai USD. 1,7 juta yang dikirim dari Tiongkok ke pelabuhan Philadelphia. Tiongkok adalah eksportir fentanil terbesar di dunia.
Setelah inspeksi rutin di pelabuhan Philadelphia, personel Bea Cukai dan Perbatasan AS (U.S. Customs and Border Protection. CBP) menyita 110 pon opioid yang sangat mematikan.
Seekor anjing polisi K9 yang mengkhususkan diri dalam pengujian narkoba memberikan peringatan para petugas bea cukai bahwa dalam tong besi oksida yang dikirim dari Tiongkok itu terdapat barang terlarang.
Awalnya petugas hanya menemukan 50 buah kemasan plastik yang dalamnya berisi ‘tepung’ berwarna putih, dan kemudian menentukan bahwa zat itu adalah fentanil. Harga fentanil di jalanan adalah USD. 34.000 per kilogram. Jadi seluruh fentanil yang ditemukan itu diperkirakan bernilai USD. 1,7 juta.
Menurut CBP, fentanil yang termasuk jenis opioid sangat berbahaya bagi kesehatan masyarakat. Penyelundupan dalam jumlah besar menjadi ancaman serius terhadap keamanan nasional. “Petugas CBP akan terus bekerja keras untuk melindungi komunitas kami dengan memerangi arus obat-obatan ilegal, mencegah opioid sintetis masuk ke Amerika Serikat.”
Jumlah warga AS dan Kanada yang meninggal karena fentanil bertambah
Fentanil sangat beracun dan hanya membutuhkan sekitar 4 butir fentanil seukuran garam untuk membunuh seorang dewasa.
Di AS, sekitar 115 orang warga meninggal karena over dosis obat-obatan terlarang. Tahun 2016 jumlah warga yang meninggal karena kasus obat ini mencapai 42.000 orang. Dan tahun 2017 diperkirakan makin serius. Krisis narkoba telah menjadi pembunuh yang lebih besar daripada penyakit AIDS.
Pemerintah federal Kanada dalam pesannya pada 17 Juni menyatakan bahwa sekitar 4.000 orang di Kanada meninggal karena overdosis opioid. Dan jelas bahwa fentanil adalah pembunuh utamanya. Data resmi pemerintah menunjukkan bahwa sekitar 4.000 orang (72 %) meninggal dunia itu disebabkan oleh fentanil atau obat-obatan yang mirip dengannya. Pada tahun 2016, rasio ini adalah 55 %.
Tiongkok adalah produsen fentanil terbesar di dunia
CBP menyatakan bahwa fentanil yang mereka sita menunjukkan tren naik dari tahun ke tahun. Sejak tahun 2016 CBP mulai melakukan pelacakan dan penangkapan terhadap fentanil di seluruh AS berhasil menyita 440 pound tahun tersebut. Angka itu meningkat menjadi 951 pound pada tahun 2017. Dan hingga bulan April 2018 saja angkanya sudah mencapai 984 pound.
Pada 22 Juni, House of Representative dengan suara 396 berbanding 14 telah menyetujui diundangkannya larangan bagi warga untuk menggunakan obat-obatan opioid; di antaranya termasuk 50 butir peraturan untuk memperluasan fasilitas rehabilitasi, mencegah fentanil masuk ke AS dan membasmi peredarannya.
Media AS ‘Baltimore Sun’ memberitakan bahwa Tiongkok adalah produsen fentanil terbesar di dunia. Obat terlarang tersebut diangkut dengan pesawat atau kapal ke Meksiko setiap hari, dan dari Meksiko kemudian barang ini di selundupkan ke Amerika Serikat oleh pengedar narkoba juga pengemudi truk yang memang sering mondar-mandir trayek Meksiko.
Media ‘New York Times’ berbahasa Mandarin pada 10 Nopember melaporkan bahwa meskipun telah ada undang-undang yang melarang, tetapi membeli fentanil dari Tiongkok cukup mudah. Hanya dengan melunasi pembayaran dan memberikan alamat penerima. Situs Tiongkok yang menawarkan fentanil cukup marak, dapat melayani pembeli dari seluruh dunia.
Situs web ‘weiku.com’ yang bermarkas di kota Hangzhou, Tiongkok memiliki hampir seratus perusahaan yang menjual fentanyl, opioid sintetis yang kuat. Di situs web yang berbasis di Beijing, ‘Mfrbee.com’ pedagang menjual fentanil ‘nugget ayam’, ‘kaos bola basket’ jenis obat buat penenang gajah ini 10.000 kali lebih kuat daripada morfin. Dan Shanghai Kaiwodun Biochemical menyatakan bahwa pihaknya memasok fentanil untuk obat U-47700 dengan harga USD. 1.450 per pound.
UU DPR Amerika Serikat mengharuskan perusahaan jasa pengiriman barang dan surat untuk secara elektronik mengenkod semua paket dan surat dari luar negeri sebelum tahun 2021, sehingga bea cukai dapat secara mudah untuk menelusuri sumbernya, terutama pengiriman dari Tiongkok. (Sin/asr)