Epochtimes.id- Seorang diplomat Iran telah ditangkap bersama dengan dua orang yang dicurigai merencanakan serangan bom terhadap pertemuan kelompok oposisi Iran di pengasingan di Perancis yang dihadiri oleh pengacara Donald Trump, Rudy Giuliani seperti diungkapkan pihak berwenang Belgia, Senin (02/07/2018).
Tiga penangkapan lainnya dilakukan di Perancis tetapi dua dari mereka kemudian dibebaskan.
Beberapa mantan menteri Eropa dan Arab juga turut menghadiri pertemuan Dewan Perlawanan Nasional Iran (NCRI) yang bermarkas di Paris. Kelompok ini adalah sebuah kelompok bernaung dari kelompok-kelompok oposisi di pengasingan yang berusaha mengakhiri pemerintahan mulla Syiah di Iran.
Menteri luar negeri Iran menyebut berita itu sebagai “taktik palsu” jahat dan mengatakan Teheran siap untuk bekerja dengan semua pihak terkait.
Dua tersangka di Belgia dicegat oleh polisi Belgia pada Sabtu, dengan membawa 500 gram TATP, sebuah bahan peledak buatan rumah yang diproduksi dari bahan kimia yang tersedia dengan mudah, serta perangkat detonasi yang ditemukan di mobil mereka.
Laporan ini disampaikan dalam pernyataan bersama oleh jaksa Belgia dan Lembaga Intelijen.
Pria berusia 38 tahun dan seorang wanita berusia 33 tahun, yang diidentifikasi hanya sebagai Amir S. dan Nasimeh N dituduh melakukan percobaan pembunuhan teroris dan persiapan aksi teroris.
Diplomat di kedutaan Iran di ibukota Austria, Wina ditangkap di Jerman. Presiden Iran, Hassan Rouhani akan mengunjungi Austria pada Rabu mendatang.
Sumber pengadilan Prancis kepada Reuters menyebutkan, tiga orang asal Iran ditangkap di Prancis diperiksa atas hubungan mereka dengan tersangka Brussel. Namun dua orang lainnya, dibebaskan karena kurangnya bukti terhadap mereka sementara yang ketiga ditahan untuk diinterogasi.
“Betapa nyamannya: Saat kita memulai kunjungan kepresidenan ke Eropa, dugaan operasi Iran dan ‘para pengarang’ yang ditangkap,” tweet Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif.
“Iran dengan tegas mengutuk semua kekerasan & teror di mana saja, dan siap untuk bekerja dengan semua pihak untuk mengungkap apa yang merupakan taktik palsu jahat.”
Tindakan keras
Pernyataan Belgia tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang sejumlah diplomat tersebut. Selain mengatakan mereka dicurigai telah melakukan kontak dengan pasangan Belgia yang ditangkap.
Sumber mengatakan salah satu dari mereka yang ditangkap di Prancis, Merhad A, adalah kaki tangan yang dicurigai dari pasangan di Brussels.
Pertemuan NCRI yang menarik ribuan orang, berlangsung pada Sabtu lalu di Villepinte, di luar Paris. Kota ini terletak tiga jam perjalanan dari Brussels.
“Sebuah plot oleh kediktatoran agama yang memerintah Iran untuk melakukan serangan teroris terhadap pertemuan besar Perlawanan Iran di Villepinte digagalkan,” kata juru bicara Shahin Gobadi untuk NCRI dalam sebuah pernyataan.
Organisasi Mujahidin Rakyat Iran, adalah komponen utama NCRI.
Kelompok itu, yang juga dikenal dengan nama Persia Mujahidin-e-Khalq, pernah tercatat sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa tetapi tak diberlakukan lagi.
Teheran telah lama menyerukan tindakan keras terhadap NCRI di Paris, Riyadh, dan Washington. Kelompok ini kerap menjadi sasaran kritik oleh media pemerintahan Iran.