Epochtimes.id- Jaksa dan pengacara menyampaikan pembelaannya dan argumentasi pada 2 Juli 2018 untuk dua wartawan Reuters yang dituduh memperoleh dokumen rahasia di Myanmar setelah fase pra-sidang enam bulan dari kasus tersebut berakhir pada bulan lalu.
Setelah penyampaian pembelaan, pengadilan di Yangon akan memutuskan apakah Wa Lone, 32, dan Kyaw Soe Oo, 28, akan dituntut di bawah Undang-Undang Rahasia era kolonial yang menjerat hukuman maksimal 14 tahun penjara.
Keputusan itu kemungkinan ditetapkan pada Juli ini.
Persidangan pra-sidang, yang dimulai bulan Januari, selesai bulan lalu. Jaminan Kedua wartawan ditolak dan ditahan di penjara Insein Yangon sejak ditangkap pada Desember lalu.
Pengacara pembela Khin Maung Zaw dan Than Zaw Aung mengajukan tuntuan pada April meminta hakim distrik Ye Lwin untuk membatalkan kasus tersebut, dengan alasan tidak ada bukti yang cukup untuk menyeret tuduhan mendapatkan dokumen rahasia pemerintah. Namun, pihak hakim menolak.
Selama argumentasi, jaksa dinilai gagal untuk menetapkan bagaimana dokumen yang diduga telah menjadi kepemilikan wartawan.
“Dalam Undang-Undang yakni Undang-undang Rahasia, dikatakan bahwa dokumen-dokumen ini, dokumen-dokumen rahasia resmi itu, harus diperoleh,” kata Khin Maung Zaw dalam sidang 18 Juni. “Mereka tidak dapat membuktikan bahwa mereka mendapatkannya.”
Pihak pembela mengatakan bahwa penuntutan gagal menunjukkan bagaimana wartawan mengancam keamanan nasional atau menamai “musuh” mereka yang diduga bertujuan untuk memberikan dukungan.
Selain itu, mereka berpendapat bahwa informasi yang dimasukkan dalam dokumen sudah dipublikasikan dan karena itu tidak rahasia.
Selama persidangan sebelumnya, salah satu saksi polisi mengatakan kepada pengadilan bahwa dia telah memusnahkan catatannya yang dibuat pada saat penangkapan.
Seorang saksi sipil berada di lokasi di mana polisi mengatakan penangkapan dilakukan – yang muncul sebagai saksi kunci pertikaian selama persidangan – ditulis di tangannya.
Penuntut utama Kyaw Min Aung, yang pada April menentang pencabutan kasus itu, mengatakan dokumen yang dimiliki oleh para wartawan itu adalah rahasia dan pengadilan bisa berasumsi bahwa mereka bermaksud untuk merusak keamanan negara.
Dalam keputusannya pada saat itu, Hakim Ye Lwin mengatakan ada “alasan yang tepat” untuk tuduhan terhadap dua wartawan dan karena itu “mereka seharusnya tidak dibebaskan.”
Juru bicara pemerintah Myanmar, Zaw Htay, menolak berkomentar sepanjang proses persidangan. Dia mengatakan pengadilan Myanmar independen dan kasus akan diputuskan sesuai dengan hukum. (asr)