EpochTimesId – Perusahaan semikonduktor Amerika Serikat, Micron Technology menggugat United Microelectronics Corporation (UMC) Taiwan dan mitranya di Tiongkok daratan tahun lalu. Perusahaan Tiongkok tersebut digugat karena mencuri kekayaan intelektual milik Micron.
Namun, UMC Taiwan menyebutkan bahwa kini sebuah pengadilan Tiongkok melarang sementara Micron menjual chip mereka di Tiongkok.
UMC mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa Pengadilan Menengah Fuzhou mengeluarkan perintah awal untuk menghentikan Micron menjual 26 produk, Selasa (3/7/2018). Produk itu termasuk Dynamic Random Access Memory, DRAM dan produk-produk Nand flash.
Micron mengatakan bahwa mereka belum menerima larangan tersebut dan tidak bersedia berkomentar. Namun berita tersebut telah membuat saham Micron turun hingga 8 persen.
Bloomberg melaporkan bahwa kasus tersebut adalah bagian dari perselisihan yang lebih luas antara kedua perusahaan. Micron menuduh UMC mencuri desain Micron untuk membantu PKT mengembangkan industri chip domestiknya.
Tahun lalu, Micron menggugat UMC dan mitranya Fujian Jinhua IC Co., Ltd., karena mereka telah mencuri rahasia dagang chip. Pasar Tiongkok menyumbang lebih dari 50 persen laba perusahaan Micron pada tahun 2017.
Tiongkok merupakan pasar semikonduktor terbesar di dunia. Namun, mereka tidak berhasil mencetak satu pun perusahaan produsen semikonduktor untuk menduduki ranking 10 besar di dunia.
Produk unggulan chip memori semakin terkonsentrasi di Micron dan dua perusahaan Korea, yaitu Samsung dan SK Hynix. Chip sangat penting bagi superkomputer dan smartphone.
Larangan penjualan terhadap Micron diprediksi akan meningkatkan sengketa perdagangan antara Tiongkok dan AS. Presiden Donald Trump sudah sering menyerang perusahaan-perusahaan Tiongkok karena mencuri hak kekayaan intelektual dari perusahaan-perusahaan AS.
Pemerintah AS juga telah mengindikasikan akan memutus pemasok dan pelanggan potensial perusahaan telekomunikasi Tiongkok, Huawei dan ZTE. Pemutusan pasokan itu menggunakan alasan keamanan nasional dan pelanggaran sanksi.
Pada hari Senin (2/7/2018), Amerika Serikat juga mengambil tindakan untuk memblokir China Mobile memasuki pasar AS dengan alasan keamanan nasional. Pada saat yang sama, Qualcomm masih menunggu regulator Tiongkok untuk menyetujui akuisisi NXP. (Qin Yufei/ET/Sinatra/waa)
Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :
https://youtu.be/0x2fRjqhmTA