Penyelundup Fentanyl dari Tiongkok Ditangkap di Pelabuhan Philadelphia

Petugas bea cukai AS baru-baru ini menyita 110 pon (sekitar 50kg) fentanyl yang berasal dari Tiongkok di pelabuhan Philadelphia.

Lima puluh kantong opioid sintetik mematikan tersebut ditemukan di dalam pengiriman barel-barel (tong) yang berisi oksida besi dan memiliki perkiraan nilai komoditas sebesar $1,7 juta, menurut siaran pers oleh Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS (CBP) pada 28 Juni. Kantong-kantong tersebut adalah yang pertama dideteksi oleh petugas bea cukai menggunakan anjing pelacak narkotika.

Fentanyl, opioid sintetis sekitar 50 kali lebih kuat dari heroin, berada di pusat epidemi opioid di Amerika Serikat. Sering dicampur dengan obat lain tanpa sepengetahuan para penggunanya.

“Opioid, termasuk fentanil dan sejenisnya, adalah masalah kesehatan masyarakat yang serius, dan impor sejumlah besar senyawa kimia sintetik mematikan ini adalah ancaman keamanan nasional,” kata Casey Durst, direktur operasi lapangan CBP di Baltimore, dalam rilis pers.

fentanyl (fentanil) lebih ganas dari heroin
Fentanil ditemukan di dalam barel-barel (tong) yang berisi oksida besi oleh petugas bea cukai A.S. (Atas kebaikan Pabean dan Perlindungan Perbatasan AS)

Sebagian besar obat yang mengalir ke Amerika Serikat berasal dari Tiongkok atau dibuat dari bahan-bahan kimia prekursor (diperlukan dalam proses produksi obat sintetis atau ekstraksi dan dimasukkan dalam molekul obat) yang diproduksi di Tiongkok.

Overdosis dari opioid sintetis menyebabkan lebih dari 20.000 kematian pada tahun 2016, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.

Sebuah laporan Februari oleh Reuters menemukan bahwa pengiriman fentanil dari Tiongkok memasuki Amerika Serikat melalui layanan pos. Seringkali, obat-obatan tersebut dikirimkan dari “laboratorium” di Tiongkok untuk orang-orang yang memesan secara online, untuk konsumsi mereka sendiri atau untuk perantara yang kemudian mengencerkannya untuk dijual kembali.

Investigasi subkomite Senat AS menemukan bahwa Layanan Pos AS telah gagal menyebarkan sistem secara luas untuk mendapatkan data elektronik tingkat lanjut, advanced electronic data (AED), tentang paket-paket yang ditujukan untuk pelabuhan-pelabuhan Amerika, yang akan membantu mengidentifikasi kiriman mencurigakan yang akan diserahkan kepada agen-agen bea cukai A.S.

Petugas-petugas bea cukai melaporkan kenaikan dalam pemberantasan fentanyl. Pada tahun 2016, tahun pertama CBP mulai melacak pemberantasan-pemberantasan fentanil, para petugas telah menyita 440 pon (sekitar 200kg) secara nasional. Pada 2017, jumlah tersebut meningkat menjadi 951 pon (sekitar 432kg). Dari awal tahun ini hingga akhir April, 984 pon (447kg) telah disita.

Presiden Donald Trump telah berusaha mengatasi masalah fentanyl dengan pemimpin Tiongkok Xi Jinping. Ketika Trump mengunjungi Tiongkok pada bulan November 2017, kedua pemimpin tersebut mengeluarkan pernyataan bersama yang menjanjikan pendalaman untuk “kerja sama mengatasai narkotika.”

Kemudian Menteri Luar Negeri Rex Tillerson mengatakan bahwa selama diskusi, Xi telah setuju untuk mengontrol ekspor bahan-bahan kimia prekursor fentanil baru, berbagi informasi tentang perdagangan narkoba, dan bertukar informasi tentang jaringan kejahatan yang bertanggung jawab atas perdagangan. (ran)

ErabaruNews